Lamanya waktu tempuh tak jarang membuat kualitas bahan pangan terutama buah dan sayur dapat menurun. Kondisi tersebut membuka peluang bagi kelompok tani di Pulau Obi untuk menawarkan produk yang lebih baik.
“Mereka juga berpeluang untuk memenuhi tingginya permintaan beras dari pihak perusahaan,” papar Latif.
Latif mengungkapkan, sejak Program Sentani diresmikan akhir Maret 2022 lalu, poktan binaan Harita Nickel telah melakukan panen perdana buah semangka sebanyak 1,1 ton pada awal Juni dan menghasilkan gabah kering panen (GKP) perdana sebanyak 4,8 ton per hektare pada Rabu (20/7).
Hasil panen ditampung oleh BUMDes setempat, kemudian dijual kepada para konsumen terutama Harita Nickel.
Melihat animo poktan dan hasil panen yang baik, Harita Nickel berencana menambah luas area tanam demi produktivitas yang lebih optimal.
Tinggalkan Balasan