Dalam pelatihan yang melibatkan peserta dari YBH Kapita, LBH Fokus, LBH Trust Malut, LBH SIpakale, Pandecta, IKDM, Srikandi Kie Raha, Komunitas Teratai itu, menghasilkan sejumlah poin kesepakatan. Salah satunya yakni mendorong Ternate menjadi Kota Ramah HAM.
Realisasinya nanti, kata Maharani, forum ini berencana menggelar dialog publik tentang HAM kelompok minoritas, tujuannya untuk memberi pemahaman sekaligus mengubah stigma buruk yang dilekatkan kepada kelompok minoritas tersebut.
Salah satu contoh mode ramah HAM yakni akses fasilitas umum yang ramah untuk penyandang disabilitas di Kota Ternate.
“Yang sudah 90 persen ramah terhadap kelompok disabilitas, baru kantor KPKNL Malut, minus lift. Selebihnya fasilitas umum dan perkantoran pemerintah di Ternate belum menyediakan sarana khusus bagi kelompok disabilitas,” tuturnya.
Tinggalkan Balasan