Sementara Sekretaris Daerah Halbar M. Syahril Abdurradjak selaku mentor menyampaikan, tiga daerah ini harus menghilangkan ego daerah dalam rangka kolaborasi program guna kemajuan bersama. Ternate sebagai pintu masuk menjadi garda bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Halmahera Barat dan Kota Tidore Kepulauan.

“Ketiga kota pusaka ini memiliki potensi dan keunikan yang dapat dikembangkan untuk menjadi wisata tematik. Selain itu, saya berharap semoga ke depannya hadir juga Esa Moi di bidang lainnya,” cetusnya.

Terpisah, Gubernur Maluku Utara yang diwakili oleh Asiten III Asrul Gailea dalam sambutannya mengatakan proyek perubahan ini sangat membantu program Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Sebab sudah mengintegrasikan 3 kota pusaka sehingga ke depannya bisa berkolaborasi juga dengan Pemprov Malut guna pengembangan berkelanjutan.

“Kita harus berkalaborasi untuk kemajuan Maluku Utara,” tandasnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara R. Eko Adi Irianto mengapresiasi proyek perubahan ini karena merupakan salah satu cara terbaik meningkatkan ekonomi di wilayah Maluku Utara.