“Ibaratnya pada badan usaha milik negara yang bisa berbisnis dengan bisnis prosesnya namun keuntungannya untuk dimanfaatkan dalam pengembangan Unkhair agar lebih besar. Karena Unkhair merupakan universitas terbesar dan Perguruan Tinggi Negeri di Maluku Utara,” jelas dia.
Lanjutnya, dengan demikian pula Unkhair harus melakukan kerja sama dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, perusahaan, dunia usaha industri, asosiasi maupun komunitas agar bisa memainkan perannya.
“Bahkan kami akan mengundang partisipasi dari kalangan swasta, pemerintah daerah, pemerintah pusat, lembaga donor dan asosiasi untuk berpartisipasi dalam pendanaan riset indofitment digital, jadi ada juga program mixing plant sehingga ada dana yang dialokasikan baik incash atau income yang akan dipadukan dengan dana dengan jumlah yang sama dari Kementerian misalnya Rp 1 miliar,” jelasnya.
Kementerian pun, kata dia, akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 950 miliar untuk investasi yang diberikan dunia usaha industri dengan universitas.
“Maka yang bayar adalah kementerian, bukan lagi universitas. Hanya saja mereka (universitas) yang berkontribusi,” timpalnya.
Tinggalkan Balasan