“Jadi kalau melihat Maluku Utara ke depan, sosok sangat kuat ada pada Sultan Tidore Husain Sjah. Memang setiap orang punya hak untuk mengusung siapa saja. Kemudian persoalan Nasdem Malut yang mengangkat Acmad Hatari itu sah-sah saja. Akan tetapi lihat lagi Nasdem itu kuat, memilih internal kader partai untuk diusung dilihat dari ketokohan dan survei, maka dari itu silakan saja mengangkat sosok Achmad Hatari sebagai calon gubernur Maluku Utara. Namun balik lagi, Nasdem sangat mengutamakan dari sosok ketokohan dan survei. Kalau misalnya survei melihat sosok Pak Hatari bagus maka sah-sah saja, namun sejauh kalau dilihat survei yang bagus masih melekat pada sosok Sultan Tidore karena sosoknya menjadi bagian dari sosok tokoh nasional,” papar Ongen.

Ia menegaskan, Nasdem hanya akan mengusung seseorang jika ketokohan dan hasil surveinya positif. Sebaliknya, meski seseorang berstatus kader Nasdem, jika hasil surveinya buruk maka ia tak akan diusung.

“Misalnya surveinya tidak memenuhi syarat masak diusung juga?” kata dia.

Ongen menambahkan, wacana mengusung Hatari masih sebatas wacana internal DPW. Sedangkan di DPP sendiri belum ada kata sepakat soal itu.

“Ada banyak syarat yang perlu dilewati. Maka dari itu saya melihat untuk ke depan gubernur (dilihat dari) ketokohan masih melekat sosok Husain Alting Sjah. Ingat, Nasdem itu partai tanpa mahar, jadi seleksinya cukup ketat,” pungkasnya.