Tandaseru — Anggaran perjalanan studi banding puluhan pejabat yang diboyong Bupati dan Wakil Bupati Pulau Morotai, Maluku Utara, Benny Laos dan Asrun Padoma, ke Kota Batam hingga kini masih misterius.
Setelah Kepala Bagian Humas dan Kominfo dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah saling lempar tanggung jawab menjawab soal anggaran yang digunakan, kini Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ikut kucing-kucingan saat dikonfirmasi tentang dana stuban.
Saat hendak ditemui di kantornya, Kamis (14/4), Kepala BPKAD Morotai Suriani Antarani enggan menemui awak media. Lewat dua sekretaris pribadinya, Suriani menolak ditemui.
Kedua sespri menegaskan Suriani tengah sibuk, meski pantauan tandaseru.com tamu-tamu lain tetap dilayaninya.
“Ibu Kaban ada, tapi ada tamu,” kata kedua sespri tersebut.
Ketika awak media meminta waktu untuk mengonfirmasi soal anggaran setelah tamu keluar, lagi-lagi kedua sespri perempuan itu menolak.
“Jangan ibu, dia sibuk,” ucap mereka.
Sikap Suriani dan dua sesprinya itu disayangkan jurnalis Malut Post, Sofyan Togubu. Ia mengeluhkan sulitnya mengonfirmasi Suriani yang merupakan pejabat publik dengan jabatan strategis di Pemda Morotai.
“Setiap kali mau dikonfirmasi, selalu banyak alasan yang tidak masuk akal. Padahal tamu lain bisa diterima,” ujarnya.
Senada, jurnalis Aspirasi Malut, Roger, mengatakan kedua sespri Suriani tidak mendukung prinsip keterbukaan informasi yang harus ditegakkan atasannya.
“Setiap kali wartawan mau konfirmasi selalu dihalangi,” ucapnya.
Tandaseru.com pun mencoba menghubungi Suriani lewat pesan singkat. Namun ia hanya menyatakan tak perlu mengonfirmasinya lantaran berita sudah dimuat lebih dulu. Padahal, sebelumnya upaya konfirmasi tak mendapat tanggapan Suriani.
Tinggalkan Balasan