Tandaseru — Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara Imam Makhdy Hassan menemukan adanya bangunan SMA Nurul Hasan Kota Ternate yang belum selesai dikerjakan. Pembangunan bangunan ini diduga bermasalah.

Bangunan tiga lantai yang belum diketahui sumber anggarannya ini telah dikerjakan sejak tahun 2016.

Hal ini terungkap setelah Imam Makhdy memantau ujian serentak yang dilakukan Senin (11/4).

“Saya juga baru lihat. Nanti kita mencari datanya dulu. Yang jelas pembangunan gedung tersebut bukan di zaman saya menjabat,” ucap Imam Makhdy.

Mantan Kepala Dinas ESDM Malut ini mengaku ia tak mengetahui siapa kontraktor yang mengerjakan, lalu apakah menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) atau Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Ini dikerjakan dari tahun 2016, kita tidak tahu siapa pelaksananya. Ini anggarannya masuk DAK atau DAU, ini akan kita telusuri pokok permasalahannya ada di mana sehingga tidak selesai dikerjakan,” akunya.

Imam Makhdy bilang, pembangunan sekolah negeri atau swasta anggaran pembangunannya pasti ada, entah menggunakan DAU atau DAK.

“Kalau pembangunan sekolah swasta dipakai dana pembangunan sifatnya hibah, kalau negeri kan masuk aset. Dengan saya melihat langsung bangunan yang tidak selesai ini saya akan tindaklanjuti,” pungkasnya.