Tandaseru — Mahasiswa Halmahera Barat, Maluku Utara, yang tergabung dalam OKP Cipayung Plus melakukan unjuk rasa di depan kantor bupati, Senin (11/4).
Dalam aksi tersebut massa menyuarakan berbagai isu nasional, salah satunya penolakan kenaikan harga BBM yang dirasa memberatkan dan menyengsarakan rakyat.
Salah satu orator, Fandi, dalam orasinya saat membacakan propaganda menyampaikan, kebohongan semacam ini berdampak pada kenyataan yang semakin menyiksa rakyat Indonesia secara nasional dengan adanya kenaikan harga BBM dan sembilan bahan pokok, khususnya minyak goreng.
Ketika amandemen konstitusi tidak dihalangi oleh gerakan mahasiswa dan rakyat, sambungnya, maka kesengsaraan ini akan terus berlanjut hingga anak cucu bangsa ini.
“Kami dengan tegas mengatakan bahwa kami tidak lagi percaya pada pemerintah pusat sampai ke daerah,” ungkap Fandi.
Pemda Halmahera Barat, tambahnya, dengan gagasan baru yang dirumuskan dalam visi misi Bupati James Uang dan Wakil Bupati Djufri Muhamad tentang mewujudkan Halbar Aman, Adil dan Sejahtera, kiranya menjadi salah satu mimpi untuk terciptanya masyarakat sejahtera.
“Jika dilihat dari rumusan di atas, visi misi Bupati hanya akan menjadi mimpi buruk bagi segenap masyarakat Halmahera Barat,” ujarnya.
“Kenaikan harga BBM di Halbar tidak menimbulkan kesejahteraan melainkan kesengsaraan, apalagi hal ini dimainkan oleh mafia kelas teri yang ada di dalam tubuh Pertamina Halbar, dan para pengecer yang tersebar hampir di seluruh penjuru Halbar,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan