“Kemudian berkontribusi terhadap pemberdayaan, terkhusus di Maluku Utara dan Kota Tidore, kita ketahui sudah banyak melahirkan industri kreatif terhadap pergerakan film,” ungkapnya.
Muhammad juga memberikan apresiasi atas karya-karya anak muda lokal. Seperti pada tahun 2021 kemarin ada empat komunitas di Tidore berkolaborasi mengangkat salah satu film berjudul Ake Sou (Air Suci).
“Ini menunjukkan bahwa film lokal juga sudah mendapatkan ruang untuk membangun kolaborasi seluas-luasnya. Semoga anak-anak muda terus mengedepankan pergerakan kreatif sebagai dampak ekonomi untun menciptakan lapangan pekerjaan. Secara khusus saya juga mengajak teman-teman Gekraf Tidore untuk mari sama-sama kita duduk secara bersama untuk kita rancang soal program-program Gekraf ke depan, terutama dalam pengembangan para kreator dan anak-anak kreatif di Kota Tidore khususnya,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan