Tandaseru — Festival Tanjung Waka (FTW) di Desa Fatkauyon, Kecamatan Sulabesi Timur, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, resmi dihelat.

Event pariwisata dengan konsep eduekowisata itu dibuka langsung Deputi Bidang Produk Wisata dan Event pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI Rizki Handayani Mustafa.

“Saya sudah berkunjung banyak daerah di Indonesia. Saat menghadiri Festival Tanjung Waka, barulah saya merasakan ada inovasi baru. Jujur saya mau sampaikan FTW terbaik dari semua sisi, mulai dari tampilan tarian, budaya, hingga nilai-nilai edukasi wisatanya,” ungkap Rizki saat menyampaikan sambutannya, Sabtu (26/3).

Selain event dengan konsep eduekowisata, FTW Sula ini juga mengangkat nilai-nilai budaya di Kabupaten Kepulauan Sula dengan menampilkan pertunjukan Perahu Juanga dari Soa Gareha (Perahu Empat Suku) yakni dari Soa Fahahu, Soa Fagud, Soa Fatce dan Soa Mangon beserta ratusan iring-iringan perahu dari seluruh desa di Kabupaten Kepulauan Sula.

FTW sendiri memberikan nuansa berbeda bagi pengunjung yang ingin menikmati pasir putih di pesisir pantai. Pasir putih yang terbentang sepanjang 2 kilometer di Pantai Waka itu memiliki keistimewaan tersendiri bagi penikmat wisata pantai.

Selain keindahan pasir putih sepanjang 2 kilometer, Pantai Waka juga menyediakan berbagai kuliner khas Kepulauan Sula dengan beragam rasa.

Dari sekian pertunjukan, FTW juga menampilkan berbagai kesan dan pesan bagi seorang pemimpin yang diberi amanah lewat penyerahan upeti dari empat soa atau empat sangaji dari Soa Fatce, Soa Fagud, Soa Fahahu dan Soa Mangon.

Penyerahan upeti dari empat Soa itu diberikan kepada Bupati Kepulauan Sula Fifian Adeningsi Mus sebagai simbol pemberian amanah dalam menjalankan tugasnya selaku seorang pemimpin.