Tandaseru — Kualitas air minum di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, terbilang memprihatinkan. Pasalnya, sumber air minum di Halsel ternyata mengandung bakteri Coliform.

Hal ini diungkapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mencatat sejumlah daerah di Indonesia memiliki sumber air minum yang mengandung bakteri Escherichia coli (E.Coli) dan Coliform. Profil kualitas air minum di sejumlah daerah RI itu menunjukkan kondisi yang kurang baik.

Dilansir dari CNNindonesia, Wakil Ketua Komite Ahli Kesehatan Lingkungan Kemenkes Ignasius DA Sutapa menyebut selain menggunakan parameter E.Coli dan Coliform, mereka juga menggunakan TDS, suhu, pH, Nitrate, dan Nitrite.

“Parameter E.Coli dan total Coliform menjadi tantangan yang harus kita hadapi bersama. Karena yang memenuhi syarat berdasar parameter itu rendah, berarti tingkat potensi cemaran E.Coli dan frekuensinya masih relatif tinggi,” kata Ignasius.

Ignasius merinci, dari puluhan daerah yang air minumnya mengandung kedua bakteri itu, lima daerah mencatatkan temuan tertinggi. Rinciannya tertinggi Kabupaten Gianyar sebanyak 80,4 persen untuk kandungan E.Coli.

Kemudian Kota Banjarmasin 77,7 persen, Kabupaten Sigi 69,8 persen, Kota Administrasi Jakarta Barat 69,1 persen, dan Kota Batam 65,2 persen.

Sementara lima daerah dengan kandungan total Coliform tertinggi adalah Kota Administrasi Jakarta Barat dengan temuan 62,6 persen. Dilanjutkan Kabupaten Gianyar 55,4 persen; Kabupaten Halmahera Selatan 52,2 persen; Kabupaten Sigi 51,6 persen; dan Kota Batam 51,4 persen.

“Dan yang menarik kalau dilihat profil, sarana air minum rumah tangga kita itu sangat bervariasi. Paling tidak ada 14 jenis, namun yang paling banyak digunakan justru air isi ulang mengambil porsi cukup banyak, dan sumur gali terlindung, air ledeng atau perpipaan,” kata Ignasius.

“Paling tidak ini 3 klaster yang banyak digunakan,” pungkasnya.

Dikutip dari Nextgen, Coliform merupakan bakteri yang dapat didefinisikan sebagai bakteri berbentuk rod-shaped atau batang dan tidak berspora. Bakteri ini merupakan bakteri gram negatife dan bakteri motil atau bakteri non-motil yang dapat memfermentasi laktosa dengan produksi asam dan gas saat diinkubasi pada suhu 35 hingga 37° C. Bakteri Coliform berasal sebagai organisme di tanah atau vegetasi dan di saluran usus hewan berdarah panas.