Tandaseru — Di tengah kebingungan masyarakat mendapatkan minyak goreng, distributor minyak goreng di Pulau Morotai, Maluku Utara, Deni Lauyanto, memastikan stok minyak goreng miliknya cukup untuk memenuhi kebutuhan warga.

Tak hanya menghadapi Ramadan, pengusaha senior itu menyatakan sanggup memenuhi pasokan minyak goreng hingga lebaran Idul Fitri nanti.

“Minyak di Morotai banyak, tidak pernah kosong. Dan stok ini saya jamin sampai lepas lebaran tidak akan habis,” ujar Deni saat ditemui di gudang sembako Toko Bijaksana miliknya di Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan, Selasa (15/3).

Jika ada toko yang kehabisan stok minyak goreng, kata Deni, itu lantaran toko-toko kecil tersebut memilih berbelanja di distributor lain yang mengalami kekosongan.

“Kita berkompetensi itu biasa, karena mereka punya bloknya di toko lain. Kalau saya itu (distribusi) di toko Dion dan kemarin saya baru distribusi 90 kardus. Kemudian toko Dino di samping Monalisa juga,” ungkap Deni.

“Tapi toko yang di muka Bank Maluku itu dia tidak mau beli dengan alasan bahwa kita tidak mau kasih. Padahal kalau dia bawa uang kita kasih, yang penting uangnya sesuai,” tambah dia.

Deni juga banyak mendistribusikan minyak goreng ke pedagang-pedagang di Pasar CBD.

“Kemarin saya baru distribusi 15 kartun. Itu tiap hari ada,” terangnya.

“Kalau ada yang bilang minyak langka itu bohong. Seharusnya mereka datang dan bikin perbandingan kemudian tanya langsung ke kami biar tahu,” timpal Deni.

Selain stok minyak goreng di gudangnya, Deni bilang saat ini dua kontainer minyak dalam perjalanan menuju Morotai.

“Perlu catat, teman-teman wartawan, bahwa minyak goreng dua kontainer ini saya urus melalui pabrik yang punya purnawirawan jenderal bintang tiga. Itu beliau perjuangkan di Kementerian Perdagangan,” cetusnya.

“Untuk itu, jika warga mau belanja langsung saja ke toko Bijaksana. Kalau memang ada yang masih kesulitan cari maka kami akan buka pasaran di lokasi Taman Kota Daruba. Jadi kalau belanja minyak itu harus cari langsung di pohon, bukan cari di cabang-cabang kering,” tukas Deni.

Ia juga meminta pemerintah daerah menggandeng semua pengusaha secara merata untuk memenuhi kebutuhan stok sembako masyarakat.

“Perlu catat bahwa membangun infrastruktur sebagus apapun tapi kalau tanpa pelaku usaha maka (ekonomi) akan mati,” tandas Deni.

Sementara itu, di tokonya Deni menjual minyak goreng Lentera Mas Rp 300 ribu per kardus (1 kardus isi 12 buah minyak goreng berukuran 800 ml), Kunci Mas per jerigen 20 liter Rp 500 ribu, dan Lentera Mas per jerigen 20 liter Rp 500 ribu.