Tandaseru — Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) menggelar Expo Komunikasi Berbudaya, Selasa (21/12) malam.

Kegiatan yang dipusatkan di Benteng Oranje Kota Ternate itu dirangkaikan dengan pentas seni, pameran serta talk show dengan tema “Ancaman Digitalisasi terhadap Interaksi Komunikasi Interpersonal”.

Pembukaan kegiatan tersebut ditandai dengan pemukulan kentongan bambu yang dipimpin Wakil Rektor I UMMU Agus Mawanda S.ip, M.ip, dan diikuti beberapa dosen UMMU dan para narasumber talk show.

Wahyuni Bailusi, Penanggungjawab Kegiatan, dalam sambutannya mengatakan Expo Komunikasi Berbudaya ini merupakan implementasi dari mata kuliah Event Manajemen yang sudah beberapa kali dilakukan mahasiswa Ilmu Komunikasi.

“Tema pokok tentang komunikasi berbudaya ini karena setiap mahasiswa dilatari dengan berbagai budaya yang berbeda. Komunikasi juga sangat mempengaruhi interaksi sosial masyarakat, sehingga penting untuk dipahami dengan baik,” tuturnya.

Sementara Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Suyatno Kahar, menyampaikan kegitan seperti ini merupakan kategori praktik dari konsep Kampus Merdeka, yaitu mewujudkan merdeka dalam belajar.

“Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan teori-teori yang didapatkan dari mata kuliah tersebut,” ucapnya.

Warek I UMMU, Agus Mawanda, mengatakan dalam sambutannya di era revolusi industri 4.0 ini banyak ilmuan yang menduga bahwa di era tersebut banyak memberikan dampak dan kegagalan untuk menjawab persoalan sosial, sehingga mahasiswa harus berpikir kritis dalam menghadapinya.

“Salah satu hal yang dapat meng-counter perubahan dalam pola komunikasi di era digital ini hanyalah kebudayaan,” tegasnya.

Agus sangat mengapresiasi mahasiswa yang menyelenggarakan kegiatan Expo Komunikasi Berbudaya ini. Karena menurutnya, kegiatan ini sangat mengedukasi publik tentang pentingnya menjaga kebudayaan di era digitalisasi.