Di sisi lain, Helmi bilang, persoalan di Kota Ternate begitu banyak dan rumit. Karena itu, para elite mestinya lebih peka terhadap kondisi masyarakat yang sudah sangat terpuruk secara ekonomi.
“Belum lagi ancaman Covid-19 yang belum benar-benar punah. Apalagi masyarakat sudah sangat lelah dengan segala macam huru-hara yang selama ini terjadi,” ujarnya.
Helmi menyarankan, Pemkot Ternate kembali menghimpun seluruh kekuatan yang ada untuk menggerakkan masyarakat menuju Ternate Andalan yang dijanjikan Tauhid-Jasri.
“Dengan cara membangun komunikasi yang lebih transparan dan elegan. Sebab bukankah komunikasi dapat mengurangi ketidakpastian dan prasangka?” tandasnya.
Sebelumnya, PKB menuding Tauhid melanggar kontrak politik yang dibuatnya bersama Jasri saat mencalonkan diri sebagai kepala daerah akhir 2020 lalu. Dalam kontrak tersebut, Jasri selaku Wawali diberi porsi 40 persen kewenangan menentukan pejabat struktural. Nyatanya, dalam pelantikan eselon II dan III sebelumnya Jasri tidak dilibatkan.
Tinggalkan Balasan