“Jadi nilai investasi dari mereka ini, nanti salah satunya melakukan renovasi stadiun Gelora Kie Raha untuk jadi lebih baik lagi, dan ada juga ada hotel yang mereka target untuk menjadikan sebagai mes Persiter ke depan,” jelasnya.

Namun, Rizal mengaku belum mengetahui berapa besaran nilai investasi yang digelontorkan investor itu.

“Masih dalam tahap pembicaraan, belum ada besaran yang mereka sampaikan karena mereka perlu menghitung lagi berapa jumlah yang mereka siapkan. Tetapi pada intinya, di tahun 2022 sudah ada kesepakatan resmi antara pemerintah dengan investor itu,” terangnya.

“Tentu kita akan melihat investor mana yang lebih siap. Keduanya memang punya niat yang sama untuk kembangkan Persiter ke depan lebih baik, tapi keputusan resmi nanti di tahun 2022 setelah sudah ada perubahan status,” kata Rizal.

Ia menegaskan, investor tersebut bukan hanya melakukan renovasi Stadiun Gelora Kie Raha saja.

“Jadi target mereka seluruh SSB di Kota Ternate akan mereka himpun untuk dijadikan sebuah akademi sepak bola Persiter, jadi target mereka akan mengasah pemain dari umur paling mudah hingga masuk tim inti nantinya, makanya mereka target SSB itu akan mereka rangkul untuk jadikan sebuah akademi,” tegasnya.

Rizal menambahkan, investor yang mengelola Persiter itu dalam jangka waktu 30 tahun ke depan.