Introspeksi diri para pengelola TK PAUD, lanjut dia, juga sangat penting. Karena menurutnya, kinerja pengelola PAUD yang kurang efektif menjadi tolok ukur orang tua memasukkan anak-anaknya di PAUD, sekalipun jarak PAUD tersebut berdekatan dengan kediaman mereka.
“Kalau itu terjadi maka jangan salahkan masyarakat, tetapi kita harus introspeksi diri, mungkin kurang baik dalam mendidik atau lain-lain,” sebutnya.
Mery menegaskan, pengelola TK PAUD jangan ketinggalan informasi karena perkembangan teknologi. Sekalipun Halmahera Barat memiliki keterbatasan akses internet tetapi para pengelola PAUD diharapkan jangan merasa pesimis dengan keadaan.
“Dengan keterbatasan jaringan internet di Halmahera Barat ini jangan sampai membuat para pengelola Paud pasrah terhadap keadaan, tetapi berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh informasi-imformasi penting guna perkembangan anak-anak didik, sehingga setiap harinya ada pembaharuan dari pengelola PAUD,” tandasnya.
Senada disampaikan Kepala Dikbud Halmahera Barat, Harun Kasim dalam sambutannya. Ia mengajak Bunda PAUD dari tingkat kabupaten hingga kecamatan berkolaborasi memberikan ide dan gagasan kepada para pengelola TK PAUD.
“Jadi saya hanya minta kolaborasi yang baik antara Bunda PAUD dari tingkat kabupaten hingga ke desa, sehingga bisa berdampak baik bagi TK dan PAUD, dan yang terpenting untuk perkembangan anak-anak di Halmahera Barat,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan