Tandaseru — Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Jumar Mafoloi menyoroti seleksi calon kepala desa yang dinilai tidak transparan, penuh kepentingan, dan tidak menggunakan asas keterbukaan informasi.

Menurutnya, sejumlah cakades yang gugur mengaku ada dugaan panitia kabupaten sengaja “bermain mata” dengan calon yang punya kepentingan.

“Ada dugaan ‘main mata’ antara panitia kabupaten, khususnya Kadis PMD, dengan para cakades yang diloloskan hari ini,” ujar Jumar, Senin (18/10).

Ia juga menilai, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa kurang ketat memverifikasi syarat-syarat administrasi yang sesuai undang-undang.

“Ini terlihat dari kurang selektifnya panitia dalam menentukan calon yang potensial. Tindakan Kadis PMD selaku Ketua Panitia Kabupaten dinilai mencederai demokrasi, dan ini harus diusut,” cetus Jumar.

Sementara itu, Kepala DPMD Halut Wenas Rompis belum memberikan tanggapan hingga berita ini ditayangkan.