Tandaseru — Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, pada tahun 2022 mendatang akan menggunakan dua skema pinjaman untuk mempercepat target dan prioritas pembangunan.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly saat dikonfirmasi Rabu (13/10) mengatakan, dua model pinjaman tersebut adalah pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sumber dana melalui APBN dan kedua adalah model pinjam dukungan PEN yang sumber dananya melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
“Memang skema pinjam itu ada, kemarin kami difasilitasi oleh Kanwil Perbendaharaan, jadi pinjaman ini tujuannya untuk membiayai peningkatan kualitas pelayanan di masyarakat,” ungkap Rizal.
Rizal mengatakan, kedua instrumen pinjaman tersebut punya tujuan yang sama.
“Namun kita perlu lihat lagi mana yang lebih fleksibel, baik dari sisi pemanfaatan maupun operasional di lapangan,” ungkapnya.
Rencana pinjaman pemerintah kota tersebut sudah termuat dalam KUA-PPAS 2022 sebesar Rp 150 miliar. Namun Rizal mengaku belum pasti menggunakan model pinjaman yang mana dari dua instrumen pinjaman tersebut.
“Skemanya tetap jalan, kalau misalkan di APBD kan tinggal pembahasan dengan DPRD, kan lagi jalan ini KUA-PPAS. Namun, sifat ke DPRD bukan bersifat persetujuan tetapi hanya bersifat pemberitahuan saja. Tetapi yang paling penting dari nilai pinjam itu prioritas untuk apa,” tegasnya.
Rizal menambahkan, langkah pinjaman tersebut untuk prioritas beberapa kegiatan penting di antaranya persoalan air bersih, persoalan sampah, penataan pasar bastiong, serta pembangunan rumah sakit yang rencana dibangun di sisi reklamasi Kelurahan Kalumata, Ternate Selatan.
“Jadi meski DPRD hanya bersifat pemberitahuan, namun tetap kami akan meminta masukan atas program prioritas tersebut, dengan nilai pinjaman nanti,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan