Pada tahun 2006, Iriany kembali menorehkan prestasi tingkat nasional. Kali ini, ia membuat animasi tentang Deret Volta atau Deret Elektrokimia.
“Jadi, Mr Volta itu punya teori. Nah, saya bisa membuktikan teori itu, saya buatkan pembuktiannya dalam bentuk animasi. Orang di Indonesia orang belum mengenal tentang itu, tapi saya sudah memperkenalkan tentang program flash, animasi, untuk dijadikan sebagai media pembelajaran,” terangnya.

Tiga tahun berturut-turut lulusan SMP Angkasa Lanud Pattimura Ambon tersebut memenangkan lomba bidang sains. Oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, ia diminta rehat ikut lomba untuk memberikan kesempatan kepada peneliti lain.
Tapi bukan Iriany namanya jika hanya duduk berpangku tangan. ‘Dilarang’ ikut lomba Kemendikbud, ia beralih mengikuti lomba guru berprestasi yakni pengembangan penelitian bagi para guru.
Kembali menang, magister jebolan Universitas Pendidikan Indonesia ini lantas dipercayakan aktif di Research Teacher for Development atau pengembangan penelitian untuk guru.
“Di sana saya dipertemukan dengan guru se-Asia Tenggara. Saya tampil di sana bersama guru-guru se-Asean, di kesempatan itu saya dinobatkan sebagai peneliti muda untuk guru,” kisahnya.
“Pada 2012 saya menerima penghargaan dari Research Teacher for Development tingkat Asia. Juga dari ITSF,” tutur alumni SMA Negeri 3 Ambon ini.
Tinggalkan Balasan