Tandaseru — Fasilitas speedboat yang digunakan untuk ambulans laut di Kecamatan Pulau Moti, Kota Ternate, Maluku Utara, sudah setahun belakangan tak bisa difungsikan. Pasalnya, ambulans yang melayani wilayah kepulauan itu rusak total.

Kerusakan tersebut mengganggu akses pelayanan kesehatan bagi warga Moti jika harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih memadai di Kota Ternate.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Radjabessy yang dikonfirmasi membenarkan ambulans laut itu sudah mengalami kebocoran dan rusak sejak tahun 2020 lalu.

“Kalau (yang di) Moti sudah rusak. Kita perbaiki juga tidak bisa lagi,” ungkapnya, Selasa (28/9).

Menurutnya, usia speedboat tersebut sudah mencapai 8 tahun. Anggaran pemeliharaannya sebesar Rp 20 juta, namun dengan adanya refocusing membuat anggaran itu dipangkas habis.

Saat ini, pelayanan ambulans laut di Moti hanya menggunakan satu longboat dengan satu mesin tempel. Dengan longboat tersebut, jarak dari Moti ke pusat Kota Ternate butuh waktu hingga 2 jam.

“Berbeda dengan dua (kecamatan) pulau lainnya yakni Hiri dan Batang Dua. Di mana kondisi ambulans laut di sana masih sangat baik. Usianya sudah memasuki 5 tahun untuk yang ada di Pulau Hiri, sementara yang ada di Batang Dua memasuki 7 tahun lebih,” jelas Nurbaity.

Meski begitu, ambulans laut di Batang Dua tidak begitu efektif digunakan untuk mengantar pasien ke Ternate lantaran jarak tempuh yang terlalu jauh, yakni mencapai 121,60 kilometer.

“Untuk ambulans laut di Batang Dua tidak bisa digunakan untul merujuk pasien jika situasi laut buruk, karena ukuran speedboat-nya terlalu kecil dan sangat berbahaya jika memaksakan menyeberang ke Ternate,” tandas Nurbaity.