Samad bilang, kegagalan Persihalbar ikut turnamen ini merupakan kali kedua. Dengan itu, Djufri harus mengakui kekurangan dan tidak perlu berbalas pantun meluruskan kegagalannya.

Menurut mantan Anggota DPRD Halbar ini, masih banyak kaum muda yang memiliki niatan baik mengurus bola kaki. Sedangkan sebagai pemerintah baiknya Djufri berkonsentrasi terhadap penganggaran untuk mendukung semangat persepakbolaan di Halbar.

“Kasih anak muda supaya mereka urus ini sepak bola. Kita sebagai pemerintah mendukung dengan anggaran supaya jangan tumpang tindih,” pintanya.

Samad mengaku bingung atas kebijakan Djufri selaku Ketua Persihalbar yang hanya diam setelah melihat Persihalbar gagal mengikuti Pramusim Liga 3 memperebutkan Piala Gubernur.

“Ini sangat disayangkan, masalah administrasi pemain tidak mampu diselesaikan. Artinya ini menunjukkan bahwa masalah yang kecil saja tidak mampu diselesaikan oleh Pak Djufri, bagaimana dengan masalah yang lainnya?” ujarnya.

Politikus Partai Golkar itu mengisahkan, saat ia membentuk Persihalbar tidak semudah membalikkan telapak tangan.

“Bahkan kala itu kami pernah mendatangkan Ketua PSSI pusat di Halmahera Barat untuk melihat langsung generasi muda. Karena itu, saya sangat terpukul melihat kondisi yang terjadi saat ini,” tandasnya.