Tandaseru — Kekerasan perempuan dan anak menjadi perhatian serius Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Kepala DP3A Kepulauan Sula, Nurlita kepada awak media, Selasa (14/9) menyampaikan, kurangnya sosialisasi bisa menjadi penyebab meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di suatu daerah.
Khususnya di Kepulauan Sula, Nurlita mengungkapkan, DP3A Kepulauan Sula akan fokus pada sosialisasi di tingkat kecamatan hingga desa guna menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Memang minim sekali sosialisasi tentang keperempuanan dan anak,” kata dia.
Ia menyebutkan, kegiatan sosialisasi tersebut telah direncanakan pada tahun 2022 mendatang.
“Tahun 2021 juga masih sangat minim, kita rencana fokus sosialisasi di tahun 2022,” bebernya.
Tak hanya rencana sosialisasi di tingkat kecamatan dan desa, Nurlita bilang, DP3A akan melibatkan Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sula untuk melaksanalan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
Ia berharap agar para orang tua lebih berperan penting dalam membentuk karakter anak, dengan memberikan pendidikan yang sehat tanpa kekerasan.
“Saya berharap orang tua bisa mengarahkan anak ke hal-hal yang bersifat menambah iman, misalnya arahkan anak mengaji dan belajar agama yang baik, supaya anak bisa sadari hal-hal yang baik, jangan didik anak dengan kekerasan nanti anak jadi pembangkang dan keras kepala,” imbuh Nurlita.
Tinggalkan Balasan