Tandaseru — Personel Satgas Covid-19 Kota Ternate, Maluku Utara, diduga melakukan tindakan tidak etis kepada seorang Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun Ternate.

Insiden itu terjadi saat Satgas melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di kampus FKIP.

Dosen FKIP Universitas Khairun Ternate, Rusdi Hasan mengungkapkan, anggota Satgas mendatangi kampus dan mengaku mendengar adanya kerumunan mahasiswa di kampus. Karena itu Satgas hendak membubarkan.

“Mereka awalnya dari bandara dengan tujuan melakukan kegiatan patroli. Pada saat sampai di depan kampus, mereka langsung masuk ke kampus dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga saya tanya apakah sudah berkoordinasi dengan pimpinan kampus? Karena jangan sampai terjadi insiden dengan mahasiswa,” kata Rusdi ketika dikonfirmasi di kampus, Senin (13/9).

Namun Satgas justru meminta Rusdi menghadirkan pimpinan kampus untuk berhadapan dengan Satgas.

“Mereka meminta saya menghadirkan pimpinan untuk menghadap mereka. Jadi saya bilang, etikanya tidak begitu. Yang seharusnya dilakukan minimal berkoordinasi dengan keamanan atau security dulu baru ketemu dengan pimpinan,” sambungnya.

Ia menyebutkan, jumlah mahasiswa FKIP sebanyak 6 ribu orang. Apabila terjadi insiden antara Satgas dengan mahasiswa, siapa yang berani bertanggung jawab.

“Mereka bilang tidak akan terjadi insiden. Tapi tidak begitu lama kemudian terjadilah insiden, bahkan saya pun didorong karena mahasiswa banyak juga, dan jika saya balas mungkin insiden itu akan jadi lebih besar,” jelas Rusdi.

Meski begitu, menurutnya kegiatan Satgas tujuannya baik yakni mengedukasi masyarakat. Namun seharusnya bisa dilakukan dengan cara yang elegan.

“Apalagi ini kampus yang mengelola mahasiswa yang memiliki karakter yang berbeda. Jadi harus berkoordinasi dan terprogram, karena apabila tidak berkoordinasi kemudian ada mahasiswa merasa tidak nyaman akan terjadi insiden yang tidak kita inginkan,” pungkasnya.

Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Ternate, M. Arif Gani yang dikonfirmasi terpisah mengatakan Satgas sudah lama melakukan kerja sama dengan kampus dalam hak penegakan prokes.

Kedatangan Satgas, kata dia, bertujuan melihat sejauh mana penerapan protokol kesehatan.

“Yang jelas sudah banyak mahasiswa yang sudah menggunakan masker. Insiden yang terjadi itu merupakan versi mereka. Tetapi kita kan bertugas untuk menjaga masyarakat tetap sehat, termasuk mahasiswa, karena mereka juga masyarakat Kota Ternate,” ujarnya.

Arif menambahkan, rencana melakukan pengawasan di kampus sudah sejak lama.

“Jadi kita tidak perlu bilang lagi. Corona ini kan sudah 2 tahun, jadi hanya mengimbau,” tandasnya.