Tandaseru — Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, tahun ini belum bisa menuntaskan pembayaran sisa utang kegiatan multiyears sebesar Rp 41.9 miliar.

Namun pemkot tetap beritikad baik membayar sisa utang tersebut pada 2022 mendatang.

Hal ini ditegaskan Kepala Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly, Selasa (7/9).

“Sebenarnya bisa dibayarkan di tahun 2021 ini, namun kita tahu sendiri bagaimana kondisi keuangan saat ini. Refocusing anggaran ditambah dengan utang yang cukup besar serta program mendasar yang harus dituntaskan 2021 ini, seperti masalah sampah dan air bersih. Tentu ada yang harus kita legawa,” jelasnya.

Rizal menyatakan, pemkot tetap belum bisa melakukan pembayaran sisa utang di tahun 2021 ini.

“Kami sudah reschedule untuk dibayarkan di tahun 2022. Utang itu tetap dibayarkan, namun diatur kembali jadwal pembayarannya saja,” tegasnya.

Meski dihadapkan dengan kondisi utang yang cukup besar, program prioritas seperti pemerataan sarana dan prasarana di tiga pulau terluar yakni Moti, Hiri dan Batang Dua tetap jadi fokus di 2022.

“Ini sudah menjadi komitmen dalam 14 program prioritas di tahun 2022. Moti, Hiri dan Batang Dua akan didorong sarana dan prasarana. Saya sudah pilah-pilah kegiatan mana saja yang didorong di tiga pulau terluar itu,” pungkas Rizal.