Tandaseru — Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (Gemar) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, menggelar unjuk rasa terkait dugaan korupsi Dana Desa (DD) di Pulau Morotai, Rabu (25/8).

Puluhan mahasiswa itu dikoordinir Fitra Piga. Mereka berunjuk rasa di depan kantor bupati dan kantor Kejari Morotai dengan spanduk bertuliskan “Diduga Kuat Selewengkan Dana Desa, Segera Tangkap Oknum Pejabat DPMD”.

“Kami atas nama Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi menyatakan ada salah satu ASN yang diduga kuat mempraktikkan korupsi. Soal program Desa Bersinar yang nantinya diselenggarakan di Pulau Morotai tapi dipungut biaya per desa Rp 2,5 juta yang dilakukan oleh salah satu pejabat DPMD Morotai,” ungkap Ekal Samlan, salah satu orator.

Menurut ekal, pungutan tersebut terjadi di 19 desa.

“Bayangkan saja, 2 bulan kemarin telah dikumpul 19 desa yang diminta patungan dengan nilai Rp 2,5 juta. Jika ini diakumulasi menjadi Rp 47,5 juta dan 2 bulan kemarin telah disetor. Namun sejauh ini tidak ada realisasinya yang telah dilaksanakan,” bebernya.

Massa aksi pun mendesak Bupati Benny Laos segera mengevaluasi pejabat berinisial F tersebut, bila perlu hingga dipecat.

“Karena telah merusak birokrasi di Morotai, karena oknum tersebut diduga kuat melakukan penggelapan atau praktik KKN,” tegas Ekal.

Sementara Aswan Kharie dalam orasinya meminta Kejaksaan Negeri Morotai menindak oknum pejabat di Dinas PMD Morotai itu.

“Kami juga meminta kepada Pak Kajari Pulau Morotai untuk mengungkap dan menjerat oknum yang telah melakukan penggelapan anggaran di DPMD,” pungkasnya.