Tandaseru — Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Abd Rasyid Abdul Latif menyebutkan angka kehamilan di Tikep pada tahun 2020 hingga 2021 ini mengalami peningkatan.
Meningkatnya jumlah kehamilan akibat terhambatnya layanan kontrasepsi selama pandemi Covid-19.
“Angka kehamilan yang meningkat ini disebabkan karena terhambatnya layanan kontrasepsi, sebab aktivitas dibatasi akibat dari pandemi Covid-19, sehingga sosialisasi dan layanan belum optimal,” ujar Abd Rasyid, Rabu (18/8).

Ia menyebutkan, pandemi yang belum melandai ini mengakibatkan penurunan pelayanan kontrasepsi kepada Pasangan Usia Subur (PUS). Terhitung sejak Januari hingga Juni 2021 kemarin, capaian untuk peserta KB baru di Tikep baru mencapai 30,58 persen dari target 2.456.
“Sampai saat ini belum sampai 50 persen karena situasi sekarang masih pandemi sehingga pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat itu belum maksimal,” terangnya.
Menurutnya, peserta KB aktif di Tikep saat ini sebanyak 9.905 PUS dari target 9.508 PUS atau 104,18 persen.
“Pelayanan alat kontrasepsi itu sasarannya adalah ibu rumah tangga yang baru melahirkan dan ibu rumah tangga yang belum menyentuh alat kontrasepsi,” katanya.
Abd Rasyid menambahkan, angka kehamilan yang meningkat ini disebabkan banyak masyarakat yang dibatasi aktivitasnya.
“Kemungkinan karena selama pandemi Covid -19 ini banyak kegiatan di rumah dan mengurangi aktivitas di luar rumah,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan