Tandaseru — Gaji seluruh tenaga kesehatan (nakes) yang berstatus honorer daerah (Honda) di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, belum terbayar selama tujuh bulan.
Keterlambatan pembayaran itu diakui Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Sula, Suryati Abdullah kepada tandaseru.com, Senin (16/8).
Suryati bilang, gaji nakes yang berstatus honda di Kepulauan Sula memang belum terbayar hingga saat ini.
“Memang gaji honda (nakes, red) seluruhnya belum terbayar,” katanya.
Meski demikian, lanjut Suryati, Pemda Sula dalam hal ini Dinkes akan tetap membayar seluruh gaji honda tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2021 nanti.
“Kami akan tetap membayar hak-hak mereka. Menunggu anggaran Perubahan,” tegasnya.
Sejauh ini, Suryati bilang, Dinkes juga tengah melakukan pendataan kembali terkait jumlah nakes yang berstatus honda di Kepulauan Sula. Setelah itu, pembayaran gaji nakes yang berstatus honda itu akan disesuaikan dengan masa kerjanya.
“Kami akan bayar sesuai masa kerja. Mungkin kami akan prioritaskan empat sampai lima bulan,” sambungnya.
Penyebab keterlambatan itu, Suryati mengungkapkan, sebelum dirinya menjabat sebagai Kadis Kesehatan Sula rupanya telah terjadi refocusing anggaran sebesar Rp 3,9 miliar di masa Plt kadis sebelumnya. Dimana refocusing anggaran tersebut diperuntuhkan untuk Belanja Tidak Terduga (BTT) pada penanganan dan pencegahan Covid-19 di Kepulauan Sula.
“Dana honda itu ter-refocusing masuk ke BTT Covid-19,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan