6.015 Orang Asing Bekerja di Maluku Utara, Dominan Warga Tiongkok

Tandaseru -- Jumlah Tenaga Kerja Asing (WNA) yang bekerja pada sejumlah perusahaan di Provinsi Maluku Utara saat ini sebanyak 6.015 orang.

Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Provinsi Maluku Utara, Filianto Akbar mengatakan, angka tersebut merupakan gabungan jumlah TKA yang terdata oleh Kantor Imigrasi Ternate dan Tobelo.

Dimana untuk Kantor Imigrasi Ternate yang membawahi wilayah Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula dan Pulau Taliabu memiliki data TKA sebanyak 1.708 orang yang tersebar di 12 perusahaan.

Sedangkan untuk Kantor Imigrasi Tobelo yang membawahi wilayah Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, dan Pulau Morotai memiliki data TKA sebanyak 4.307 orang yang tersebar di 3 perusahaan.

"Itu terbagi atas warga Eropa sama China. Kemudian yang mendominasi itu warga negara China yang bekerja di Weda (Halmahera Tengah) sekitar 4.287 orang," jelas Filianto dalam jumpa pers, Selasa (10/8).

Menurut Filianto, meskipun berjumlah ribuan orang, sebaran tenaga kerja pada seluruh perusahaan tidak didominasi oleh TKA.

Sebagaimana terdata pada Kantor Imigrasi Ternate di wilayahnya ada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau kerap disebut tenaga lokal sebanyak 7.224 orang, sedangkan di wilayah Kantor Imigrasi Tobelo data TKI sebanyak 22.615 orang.

"Jadi presentasinya masih bagus, tenaga kerja Indonesia lebih banyak. Seperti yang di Weda itu kan tenaga kerja Indonesia sebanyak 20.154 orang," jelas dia.

Filianto bilang, di masa pandemi Covid-19 saat ini jumlah TKA asing yang boleh masuk ke wilayah Indonesia juga dibatasi. Bahkan, saat ini banyak orang asing yang malah pulang ke negaranya.

"Ini mengalami penurunan, sebelumnya juga mereka tidak bisa masuk. Bahkan masa awal pandemi banyak yang keluar," jelasnya.

Seluruh TKA yang ada di Maluku Utara, tambah dia, telah mengantongi izin kerja dan dokumen persyaratan lainnya.

Berikut rincian jumlah pekerja asing di Maluku Utara:

Pulau Taliabu:

PT Servindo Jaya Utama - TKI 71 (45%) - TKA 87 (55%)

PT Adidaya Tangguh - TKI 30 (100%) - TKA 0

PT Karya Alam Bahari - TKI 265 (99,6%) - TKA 1 (0,4%)

Kepulauan Sula

PT Sanana Pelangi Indonesia - TKI 35 (95%) - TKA 2 (5%)

PT Alam Bumi Enterprises - TKI 27 (96%) - TKA 1 (4%)

Halmahera Selatan

PT Gelora Mandiri Membangun - TKI 252 (98%) - TKA 5 (2%)

PT Maluku Utara Fisheries - TKI 9 (82%) - TKA 2 (18%)

PT Sali Bay Resort - TKI 25 (93%) - TKA 2 (7%)

PT Kusu Island Resort - TKI 10 (83%) - TKA 2 (17%)

PT Wanatiara Persada - TKI 1.922 (74%) - TKA 662 (26%)

PT Megah Surya Pertiwi - TKI 1.968 (87%) - TKA 289 (13%)

PT Halmahera Persada Lygend - TKI 2.160 (79%) - TKA 559 (21%)

PT Halmahera Jaya Feronikel - TKI 429 (82%) - TKA 96 (18%)

Ternate

PT Cakrawala Samudra Baru - TKI 21 (100%) - TKA 0

Halmahera Tengah

PT Indonesia Weda Bay Industrial Park - TKI 20.154 (82,5%) - TKA 4.287 (17,5%)

Halmahera Utara

PT Nusa Halmahera Minerals - TKI 2.380 (99,7%) - TKA 8 (0,3%)

Halmahera Timur

PT Alam Raya Abadi - TKI 81 (87%) - TKA 12 (13%)