Tandaseru — Komunitas Suara Pena (KSP) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, bakal menerbitkan buku kedua.

Hal ini diungkapkan Sekretaris KSP, Fihir Ali, Sabtu (31/7).

Ia bilang, komunitas ini sudah berdiri sejak akhir 2020 dan sudah menerbitkan buku kumpulan puisi perdana dengan judul “Rasa dan Asa”. Buku ini ditulis internal anggota komunitas.

Buku perdana Komunitas Suara Pena. (Istimewa)

“Alhamdulilah, buku perdana kita sudah terbit awal tahun 2021. Dan saat ini kita lagi menunggu proses percetakan buku kedua dari komunitas,” ungkap Fihir.

“Namun buku kumpulan puisi kedua dengan judul ‘Hilang’ ini tidak hanya penulis yang ada di Morotai melainkan juga penulis dari Ternate, Tidore, bahkan dari Ambon,” terangnya.

Buku kedua Komunitas Suara Pena. (Istimewa)

Namun Fihir menyayangkan tingkat kepedulian pemerintah daerah terhadap eksistensi komunitas semacam ini.

“Padahal komunitas ini berfungsi untuk mencetak generasi cinta akan literasi yakni budaya baca dan menulis. Bahkan buku perdana ada diberikan ke Dinas Perpustakaan. Hanya saja beberapa kali kita mengunjungi Dinas Pendidikan Morotai terkesan kurang respon. Ini sangat disayangkan,” tandasnya.