Tandaseru — Warga Desa Morodadi, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, melakukan aksi protes terhadap buruknya infrastruktur di kampung mereka. Sebagai bentuk protes, warga RT/RW 005/002 menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak dan tak kunjung diaspal.

Di sekitar ruas jalan tersebut terdapat sedikitnya rumah 50 kepala keluarga.

“Kami masyarakat Morodadi sudah bikin penanaman sudah satu minggu ini, dan kita tanam ini sudah berulangkali,” ucap Mohtar Muhammad, salah satu warga Morodadi, Jumat (23/7).

Mohtar meminta agar Pemerintah Desa dan BPD Morodadi bekerja sama membicarakan persoalan jalan ini ke pemerintah daerah.

“Sehingga pemerintah daerah bisa turun di Desa Morodadi, supaya tahu kondisi jalan di desa seperti ini,” tegasnya.

“Jalan ini sudah lama sekali tidak dihiraukan. Kondisi jalan saat matahari panas saja seperti ini, apalagi saat hujan sulit dilewati,” tambah dia.

Menurutnya, anak sekolah yang lewat jalan situ pun mengalami kesulitan.

“Saat musim hujan mereka tidak bisa pakai sepatu. Terus ada yang jatuh di kubangan lumpur jadi batal ke sekolah,” akunya.

“Apalagi akses jalan ini bukan cuma kami warga Morodadi RT 05 yang pakai, tapi ini ada warga dari Desa Wawama, Pandanga, Juanga, untuk jalur akses ke kebun mereka,” terang Mohtar.

Kaur Pemerintah Desa, Naser mengakui kondisi jalan tersebut membuat warga sengsara saat beraktivitas.

“Kami kepikiran ketika adik-adik atau anak-anak kita pergi ke sekolah. Apalagi dalam keadaan hujan kasihan mereka berjalan melewati jalan yang berlumpur ini,” ungkap dia

Ia juga mengaku telah menyampaikan keluhan warga ke pemdes, namun hingga kini belum digubris.

“Makanya warga masyarakat Morodadi khusus RT 05 semua setuju tanam pohon pisang sebagai bentuk protes,  karena jalan ini untuk kebutuhan mereka,” pungkasnya.