Tandaseru — Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, memiliki harapan besar agar penanganan sampah di Tikep dapat dilakukan secara baik. Harapan besar ini telah tertuang dalam visi dan misi keduanya.

Wali Kota Tikep, Capt. Ali Ibrahim saat diwawancarai menyatakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang berwenang menangani sampah harus punya inovasi dan terobosan baru dalam penanganan sampah.

Dengan inovasi tersebut, diharapkan voume sampah dapat terurai maksimal.

“Itu sudah tentu menjadi harapan besar saya dan Pak Wakil. Kami berharap DLH punya inovasi baru, agar sampah ini dikelola dengan baik dan juga bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tutur wali kota dua periode ini.

Selain itu, pihak kelurahan juga harus berkolaborasi dengan DLH guna mencari solusi terbaik penanganan sampah.

“Jika ada inovasi, tentu sampah ini bisa mendatangkan nilai ekonomis terutama PAD. Kenapa? Karena ada jenis sampah yang bisa dikelola sebagai bentuk dari pendapatan baru,” ujar Ali.

Data yang diterima dari DLH Kota Tidore Kepulauan, sampah yang masuk di TPA Rum timbulannya sebanyak 45,90 ton per hari, sementara pengurangannya 46 ton per hari. Penanganannya 23,9 ton per hari, sampah yang tidak terkelola 17,73 ton per hari, sedangkan sampah yang terkelola 28,17 ton per hari.

Kepala DLH Kota Tikep, Muhammad Syarif menyatakan, untuk mengurangi volume sampah DLH telah melakukan rapat dengan pihak kelurahan guna mendorong dan mengaktifkan kembali bank sampah di Kota Tikep. Tujuannya agar masyarakat bisa diberdayakan sekaligus memberikan pendapatan baru bagi masyarakat.

“Jadi dengan adanya bank sampah ini tidak semua sampah nanti harus masuk di kontainer. Tetapi ada sampah tertentu dipilah oleh masyarakat atau rumah di setiap kelurahan, nanti kami yang turun menimbang. Sampah yang dimaksud itu adalah sampah plastik. Hal ini dilakukan selain masyarakat mendapatkan manfaatnya, dari sampah plastik juga bisa menghasilkan PAD bagi pemerintah, karena akan ada kerja sama dengan pihak ketiga untuk mengekspor sampah itu ke Surabaya untuk mendaur ulang,” ungkapnya.