Tandaseru — Pelayanan kesehatan di RSUD Sanana di Kepulauan Sula, Maluku Utara masih terkendala anggaran. Pasalnya, anggaran yang diploting untuk memenuhi kebutuhan RSUD terlalu kecil dibandingkan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi kepada masyarakat.
“Di sini kami juga masih terkendala juga karena anggarannya minim, seperti kebutuhan obat. Dana cadangan itu untuk persiapan awal tahun, kan biasanya belum ada pencairan dan lain-lain,” kata Plt Direktur RSUD Sanana, Marini Nurali, Kamis (24/6).
Marini bilang, masyarakat sering kali mengeluh terkait kurangnya stok obat-obatan di RSUD Sanana. Untuk itu, pihak RSUD Sanana telah menyiapkan sebuah laporan untuk kebutuhan RSUD.
“Jadi keluhan masyarakat banyak di obat. Kita harus punya stok obat, tapi di sini kebutuhan anggarannya sekitar Rp 4 miliar, sementara kita cuma dikasih pagu Rp 1,1 miliar,” keluhnya.
Ke depannya, Marini berharap setelah laporan itu diserahkan ke Bappeda maka anggaran untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di RSUD Sanana bisa dinaikkan.
“Jadi mungkin dengan adanya laporan-laporan ini kita masukkan, bisa ada realisasi penambahan pagu. Karena kita untuk RSUD sendiri punya kontribusi untuk PAD itu sangat besar. Satu tahun itu sekitar Rp 7 miliar sampai dengan Rp 8 miliar,” harapnya.
Ia mengungkapkan, sejumlah fasilitas di RSUD Sanana juga sangat memprihatinkan. Seperti peralatan radiologi tidak dapat difungsikan lantaran kurangnya tenaga dan daya listrik.
“Pelayanan kurang maksimal karena keterbatasannya di tenaga, masih kurang itu di Radiologi. Radiologi itu kita cuman 1 dokter sama tenaga D3,” ujar Marini.
Saat menerima kunjungan Bupati Fifian Adeningsi Mus, Marini sempat menyampaikan beberapa alat di Ruang Radiologi tidak dapat difungsikan lantaran lemahnya suplai daya listrik di RSUD Sanana.
“Semua alat di radiologi kita tidak bisa gunakan. Terus AC juga banyak yang rusak, karena memang dayanya kurang,” bebernya.
RSUD Sanana, menurut dia, seharusnya memiliki gardu listrik tersendiri dan tidak tergabung dengan gardu pada umumnya. Sebab ketika ada pemadaman, jalur RSUD Sanana tidak dipadamkan sehingga tidak mengganggu pelayanan kesehatan.
Terkait tenaga dokter, Marini mengaku, memang masih ada kekurangan. Namun untuk tenaga dokter yang sangat urgen sudah terpenuhi di RSUD Sanana.
Tinggalkan Balasan