“Jadi sekarang ini calon baru, dan pendukung-pendukung yang ada itu nilai dorang berani untuk janjikan perumahan, rumah tumbuh dan Dapur Sehat di masyarakat,” imbuhnya.
Janji itu membuat Herman dan warga lainnya merasa ragu terkait sumber anggarannya, apakah menggunakan uang pribadi atau uang negara.
“Kami tanyakan itu apakah dong calon kades janjikan itu menggunakan uang pribadi atau dengan uang negara? Kalau memang dengan pribadi ya bisa-bisa saja, tapi kalau dengan uang negara ini sudah tidak jelas,” ujarnya.

“Setahu kami, Dapur Sehat itu adalah bantuan pemerintah. Bukan jadikan sebagai alat pemenang calon kades. Dapur Sehat hak masyarakat semua, dan bukan punya satu dua orang saja. Jadi kalau dong janjikan itu dengan uang negara, kami tanya atas nama masyarakat apakah itu calon kadesnya diproses hukum atau tidak?” kata Herman mempertanyakan.
Warga berharap Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa menyelidik dan merespon hal tersebut.
Sementara, Adrin Kapisi, cakades Seseli Jaya yang dikonfirmasi terpisah membantah pengakuan warga tersebut.
“Kalau terkait dengan hal itu, saya pribadi belum pernah menjanjikan ke masyarakat terkait dengan itu (Dapur Sehat, red). Tidak benar,” bantah Adrin.
“Saya kan belum punya kewenangan soal ini. Ini kan bantuan pemerintah. Kalau saya pribadi sih belum pernah menjanjikan ke mereka,” ucapnya.
Sedangkan mantan Kades Desa Seseli Jaya, WP, yang juga dituding ikut mempengaruhi warga dengan janji Dapur Sehat hingga berita ini ditayangkan belum memberikan respon saat dikonfirmasi.
Tinggalkan Balasan