Tandaseru — Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk pemulihan ekonomi tak hanya dikucurkan melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi saja. BLT juga dikucurkan melalui dana desa (DD).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, Abdul Rasid AW Umar saat dikonfirmasi, Minggu (25/4), membenarkan adanya BLT yang bersumber dari DD.
“Iya tahun ini ada BLT melalui dana desa,” ujar Abdul Rasid.
Abdul Rasid menjelaskan, saat ini sudah ada sebagian desa yang mencairkan dana tersebut kepada warga atau masyarakat yang berhak menerima bantuan.
“Ada yang sudah (cairkan) sampai 4 bulan, ada yang belum sama sekali,” terangnya.
Ia mengatakan, setiap warga atau kepala keluarga (KK) mendapatkan bantuan tersebut sebesar Rp 300 ribu per bulan.
“Bantuan ini satu tahun, jadi satu kepala keluarga mendapatkan Rp 3.600.000. Tetapi pencairannya per bulan, jadi Rp 300 ribu per bulan,” ungkapnya.
Abdul Rasid berharap masyarakat dapat ikut mengawal, terutama Satgas Desa, untuk memantau terus penyaluran BLT dari dana desa itu. Ia mengaku khawatir ada desa yang tidak mencairkan dana tersebut.
“BLT ini wajib, ini perintah langsung dari pusat. Jadi saya harap kepala desa jangan main-main dengan BLT dari dana desa ini, tentu konsekuensinya besar,” tegasnya.
Jika desa mendapatkan bantuan BLT melalui DD, tidak begitu dengan kelurahan. Kelurahan tahun 2021 ini tidak mendapatkan BLT.
Hal ini disampaikan Kepala Bagian Pemerintahan Setda Tikep Zulkifli Ohorella.
“Kelurahan tidak ada, karena tahun ini dana yang didapatkan dari kelurahan sangat terbatas, apalagi tahun ini juga kelurahan tidak dapat bantuan dana kelurahan dari pusat,” terang mantan Komisoner KPU Tikep itu.
Namun Zulkifli mengaku masih menunggu hasil refocusing 8 persen yang sementara berjalan saat ini. Sebab kemungkinan besar kelurahan bakal mendapatkan anggaran pemulihan ekonomi dari hasil refocusing itu.
“Nanti kita lihat lagi hasil refocusing ini,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan