Tandaseru — Biaya kesehatan di Rumah Sakit Umum Sofifi milik Pemerintah Provinsi Maluku Utara dikeluhkan masyarakat setempat.
Pasalnya, biaya rumah sakit terbilang sangat mahal karena tak melayani Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Tidore Kepulauan Daerah Pemilihan Oba, Fahrizal Amerudin Do Muhammad, Selasa (20/4).
Fahrizal mengaku biaya rumah sakit yang dikeluhkan masyarakat setempat disebabkan rumah sakit tersebut tidak melayani pasien atau masyarakat yang berobat menggunakan kartu BPJS Kesehatan.
“Sampai saat ini masyarakat di dataran Oba ini kalau melakukan pelayanan kesehatan, pihak rumah sakit tidak melayani untuk BPJS Kesehatan. Maka itu masyarakat yang melakukan pemeriksaan kesehatan harus membayar biaya rumah sakit yang sangat besar,” ungkapnya.
Ketua Fraksi Demokrat Sejahtera itu mengatakan sangat bersyukur dengan kehadiran RSU Sofifi. Sebab adanya rumah sakit tersebut memperpendek jarak masyarakat yang hendak melakukan pemeriksaan kesehatan.

“Karena kehadiran rumah sakit ini, masyarakat yang ada di Oba tidak lagi harus ke RSD Tidore. Tapi biaya rumah sakit yang sangat besar membuat masyarakat mengeluh, dan terpaksa harus ke RSD Tikep atau puskesmas terdekat yang melayani BPJS Kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan,” tuturnya.
Sekretaris Komisi III itu menceritakan, pernah ada beberapa masyarakat di Sofifi yang mengeluhkan masalah tersebut. Bahkan sudah berulang-ulang kali.
“Pernah ada masyarakat yang mengeluh, mereka nginap tidak sampai 1×24 jam karena opname, cuma suntik serta memberikan beberapa obat, dan ada beberapa obat yang beli dari luar. Pas waktu keluar rumah sakit, mereka harus bayar sampai dengan jutaan,” terangnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menjelaskan, penolakan pasien yang menggunakan BPJS saat berobat adalah hal yang keliru. Menurutnya, saat ini yang diwajibkan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam melayani peserta atau pasien BPJS adalah RS pemerintah.
Tinggalkan Balasan