Tandaseru — Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Provinsi Maluku Utara (PW ISNU MALUT) mengecam tindakan terorisme bom bunuh diri yang mengatasnamakan suatu golongan atau agama di Gereja Hati Yesus yang Maha Kudus atau Katedral Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Pengeboman Minggu (28/3) tersebut menewaskan pelaku bom bunuh diri dan melukai 14 orang lainnya.

Ketua PW ISNU Malut, Dr. Mukhtar A. Adam mengatakan sangat prihatin melihat aksi bom bunuh diri yang terjadi di Makassar.

“Adalah tindakan keji dan tidak memiliki rasa kemanusiaan, yang lahir dari pemahaman dan pengetahuan agama yang terbatas dan parsial mendorong tindakan-tindakan kekerasaan, menyebar ketakutan, menyebarkan rasa tidak aman dan kekejian. Ini adalah tindak teroris yang harus dibasmi tanpa pandang bulu, untuk menghidupkan rasa aman dan damai di antara warga,” ungkap Mukhtar kepada tandaseru.com.

Mukhtar bilang, tindakan ini tidak mencerminkan orang yang beragama, sebab jika pemahaman agamanya kuat maka ia tidak akan melakukan hal keji ini.

“Tindakan bom bunuh diri, selain dari pemahaman keagaam yang parsial dan terbatas, problem lain di sisi kemiskinan dan kualitas SDM perlu terus ditumbuhkan adalah wujud dari cara memahami agama, melalui peran pemuka agama dan lintas agama untuk saling bersinergi dalam ke-Indonesia-an,” ujar Akademisi Universitas Khairun Ternate itu.

Ia mengatakan, kekerasan atas dasar sentimen agama, suku dan ras akan menurunkan nilai-nilai kemanusiaan yang mengganggu kebangsaan.