Tandaseru — Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, memastikan tak akan melakukan perekrutan tenaga guru honorer tahun ini. Selain itu, guru honorer yang malas akan diberhentikan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Haltim, Beny Sutarman mengungkapkan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Pemkab Haltim tak menambah guru honorer. Pasalnya, anggaran untuk pembiayaan guru honorer amat minim.

“Tahun ini kami belum ada penambahan guru honorer, tetap dengan jumlah yang ada. Disebabkan kondisi keuangan yang masih memprioritaskan program yang lebih prioritas dulu,” ungkapnya, Selasa (23/2).

Tak hanya itu, Dikbud juga melakukan evaluasi kinerja dan keaktifan guru honorer sepanjang 2020. Jika dinyatakan tak aktif maka akan diberhentikan dan posisinya diisi honorer lain.

“Jadi kita hanya ganti saja. Semisalnya ada yang sudah tidak aktif, kita ganti agar tidak ada kekosongan dalam proses belajar mengajar di sekolah,” imbuh Beny.

Menurutnya, pergantian tenaga guru honorer tetap berdasarkan pada kebutuhan sekolah masing-masing, di mana di setiap sekolah yang guru honornya tidak aktif lagi akan digantikan oleh guru yang belum diangkat jadi tenaga honorer di sekolah tersebut.

“Jadi kita ganti dengan teman mereka yang ada di sekolah itu juga,” terangnya,

Demi memaksimalkan kegiatan evaluasi guru honorer yang saat ini berjumlah kurang lebih 700 orang, Dikbud telah meminta informasi dari para kepala sekolah. Para kepsek diinta memberikan masukan terhadap kinerja guru honorer selama 1 tahun kemarin.

“Jadi selain kita secara langsung turun, kita juga meminta masukan dari para kepala sekolah, guru ini masih aktif mengajar atau tidak. Kita minta masukan mereka karena mereka lebih tahu masalah di sekolah,” tandas Beny.