Tandaseru — Puluhan guru honorer di SD dan SMP Muhammadiyah di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, meradang. Pasalnya, sudah 4 bulan belakangan para guru mengajar tanpa digaji.

Salah satu guru yang enggan namanya dipublikasikan menyebutkan, hingga saat ini belum ada respon dari pihak yayasan terkait keluhan mereka. Padahal, persoalan tersebut sudah disampaikan sebelumnya.

“Hal ini kami sudah sampaikan ke pihak (yayasan) di provinsi namun belum direspon baik,” ungkap guru tersebut, Selasa (9/2).

Ia merinci, tunggakan pembayaran gaji guru terhitung sejak Oktober 2020 hingga Januari 2021. Tak hanya itu, tunjangan fungsional dan daerah terpencil (dacil) triwulan IV juga belum terbayar.

Masalah ini menimpa guru baik SD, SMP dan SMA Muhammadiyah di Halut.

“Para guru di sekolah itu sudah empat bulan sejak Oktober 2020 sampai Januari 2021 ini belum mendapatkan upah alias gaji sebagai hasil keringat mengajar di sekolah tersebut,” sambungnya.

Ketua Yayasan Muhammadiyah, Ishak Jamaluddin yang dikonfirmasi terpisah mengaku belum mengetahui persoalan yang dihadapi para guru itu. Pasalnya, persoalan tersebut tak pernah disampaikan para kepala sekolah ke yayasan.

Padahal, kata Ishak, pembayaran gaji honorer menjadi prioritas yayasan.

“Sejauh ini tidak ada laporan dari kepala sekolah terkait masalah tersebut. Yang ada hanya laporan/keluhan bendahara tentang permintaan penggunaan dana dari kepala sekolah. Padahal yang harus peduli itu kepala sekolahnya,” ujarnya.

Ishak bilang, sebelumnya ia pernah meminta diadakan rapat dengan semua kepala sekolah.

“Minta dijelaskan secara terbuka keadaan keuangan yang ada dan prioritaskan pembayaran honor guru. Bila perlu tunda dulu keperluan-keperluan yang tidak terlalu mendesak. Akan tetapi sejauh ini para kepala sekolah tidak melaporkan perkembangan yang terjadi di internal sekolah,” tandasnya.