Tandaseru — Sejumlah ‘buah karya’ mantan Bupati Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Rusli Sibua yang dibangun sekitar tahun 2013 lalu kini dibongkar.
Berdasarkan data dihimpun tandaseru.com, fasilitas yang dibongkar di antaranya lampu penerangan jalan maupun median jalan. Misalnya lampu jalan dan median jalan arah LOC Darame, median jalan dari Tugu Pancasila menuju Tugu Bintang, serta median jalan dan lampu jalan Tugu Bintang menuju arah Asam Jawa dan terakhir median jalan yang berada di sepanjang jalan kediaman Bupati hingga di depan SMA 1 Morotai.
Pembongkaran itu dipertanyakan sejumlah warga.
Rivai, salah satu warga Daruba mempertanyakan kenapa median jalan yang berfungsi meminimalisir kecelakaan lalu lintas justru dibongkar.
“Maksud apa bongkar median jalan? Kan kalau tidak dibongkar juga jadi salah satu upaya untuk menghindari kecelakaan karena sudah ada jalur masing masing,” cetusnya, Selasa (2/2).
Senada, Rudi yang berprofesi sebagai tukang bentor mengatakan, alih-alih membongkar bangunan yang sudah jadi, alangkah baiknya pemerintah fokus memperbaiki jalan di dalam kota yang banya berlubang.

“Bangunan di dalam kota dibongkar terus. Pagar so jadi, dibongkar. Terus ini jalan ke Unipas dibongkar lagi, pohon-pohon penghijauan juga dibongkar. Tong sayangkan saja sekali,” ucap dia.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pulau Morotai Anwar Marasabesi ketika dikonfirmasi tandaseru.com terkait pembongkaran median jalan enggan memberikan komentar.
“Saya tidak tahu itu, coba tanya di Dinas PU,” katanya.
“Dulu yang awalnya yang di Telkom situ kita terlibat ambil pot trotoar karena Bupati Benny Laos perintah untuk taruh di kantor bupati. Tapi kerja bukan kami. Lalu kemudian kita amankan pohon lalu taruh di Waterfront City,” sambungnya.
Sementara Kepala Dinas PUPR Morotai, Abubakar A. Rajak mengaku bukan PUPR yang melakukan pembongkaran.
“Untuk penataan kawasan, itu proyek Balai Cipta Karya,” singkatnya.
Tinggalkan Balasan