Tandaseru — Asisten III Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Rina Ishak terlibat adu mulut dengan pedagang yang enggan ditertibkan Satpol PP. Tak hanya itu, Rina juga menampar salah satu anggota Satpol PP di lokasi penertiban.

Amatan tandaseru.com, penertiban terhadap pedagang yang berjualan di lokasi eks Pasar Gotalamo itu dilakukan sekira pukul 10.00 WIT. Rina tampak memimpin sejumlah petugas menertibkan pedagang.

Dalam operasi itu, Rina kemudian terlibat adu mulut dengan salah satu ahli waris pemilik lahan dan pedagang ikan di lokasi tersebut.

Iki, salah satu ahli waris tidak mau lapak milik adiknya diangkat petugas Satpol PP.

“Coba ngoni angkat saya pe ade punya. Selama ini saya kase iko pe ngoni, memang so talalu lagi. Coba ngoni angkat. Yang bajual sini bukan 20, tapi satu orang saja, ngoni tara bapikir sampe,” ujar Iki.

Namun Rina bersikeras semua pedagang harus pindah ke Pasar Gotalamo II di Central Business District (CBD).

Mo satu orang kah, mo sapanggal kah, angkat. Tara bisa jual di sini. Ini sapa punya kong? Ngana punya? Tong so ulang-ulang kong hargai Pemerintah sadiki. Ngoni punya senang kong tara hargai pemerintah tu. Ngoni cari makan tapi jangan jualan di sini,” tegas Rina.

Asisten III Pemkab Morotai Rina Ishak dilerai saat berseteru dengan pedagang. (Istimewa)

Rina juga menyentil petugas yang dinilai hanya berdiam diri saat penertiban.

Ngoni jangan asal nonton. Ngoni me panako sampe,” sentilnya.

Ia lalu naik pitam saat Siah, salah satu pedagang ikan mengatakan “Ngoni itu enak, cuma duduk terima gaji.”

Tak terima dengan pernyataan itu, Rina langsung mendorong Siah. Sejumlah petugas Satpol PP lekas bertindak memisahkan mereka.

Ngana ini musti kita pukul pa ngana,” kata Rina.

Siah tak tinggal diam.

Aduuuh, kita lia dia pukul coba. Kita lapor pa ngana, kita tuntut. Kase tinggal lah dia pukul pe kita. Ngana yang bikin kita kurang ajar,” Siah balik menantang.

Rina pun lanjut menyerang suami Siah dengan kata-kata.

Ngana tara ajar ngana pe bini. Tong ini hanya menjalankan tugas, ngapain tong dusu-dusu ngoni? Coba kamari kita lap dia pe muka, kurang ajar sekali,” ucapnya.

Melihat situasi kian memanas, salah satu petugas Satpol PP menghampiri Rina hendak meredakan adu mulut itu.

“Sudah, itu so biasa sudah, adu mulut biasa sudah,” kata dia.

Alih-alih mereda, Rina justru menampar petugas tersebut. Anggota Satpol PP lain bergerak cepat memisahkan sebelum situasi jadi kian panas.

Kepala Satpol PP Morotai Yanto A Gani yang dikonfirmasi terpisah tampaknya tak ingin membesarkan masalah penamparan anggotanya itu.

“Satpol PP berulang kali dalam hal menjalankan tugas dan fungsi kerja untuk menertibkan regulasi terkait pasar yang telah ditentukan pemerintah. lni kan tertuang juga penegasannya di Perpres 34 Tahun 2019 bahwa pasar rakyat itu diatur oleh pemerintah dan masyarakat tidak boleh bikin pasar sendiri-sendiri,” tuturnya.

Yanto mengaku tak ikut penertiban sehingga tak melihat langsung penyerangan terhadap anggotanya.

“Kalau terjadi penamparan terhadap anggota, saya pikir ini mungkin terjadi kesalahpahaman. Mungkin keinginan Ibu Rina sebagai Asisten, setiap anggota itu lakukan saja apa yang menjadi perintah,” imbuhnya.

“Jadi kalau Ibu Asisten seperti itu, kita dari Satpol memang mengakui itu, karena Satpol di bawah OPD-nya beliau dan kita akuilah,” tambah dia.

Meski begitu ia mengakui sering kali berbeda pendapat dengan Rina.

“Kalau saya perintahnya ke anak buah melakukan (penertiban) dengan santun. Kalau Bu Asisten langsung, tidak usah banyak pertimbangan,” tandasnya.