Tandaseru — Ratusan calon penumpang kapal antarprovinsi di Pelabuhan A. Yani Kota Ternate, Maluku Utara, mengeluhkan kewajiban rapid test antigen penumpang. Pasalnya, tiap orang yang hendak di-rapid test antigen dikenakan biaya Rp 270 ribu.
Pantauan tandaseru.com, Selasa (12/1) siang, sejumlah penumpang tujuan Ambon antre membeli tiket dan mengikuti rapid test antigen. Sambil mengantre, para menumpang menggerutu dan melontarkan kekecewaan. Sebagian bahkan mengaku tak punya cukup uang lagi untuk membayar rapid test antigen.
Biaya rapid test antigen untuk orang dewasa Rp 270 per orang, sedangkan untuk anak-anak Rp 120 ribu.
Heri Suner, salah satu penumpang kapal rute Ternate-Ambon yang ditemui di Pelabuhan A. Yani mengaku kecewa atas kebijakan yang menyusahkan ini.
“Kalau menurut saya ini menyesatkan masyarakat. Kalau memang ini untuk antisipasi corona, tapi jangan tambah kasih susah kita masyarakat,” ucapnya.

Heri bilang, sebelumnya ia sudah melakukan rapid test antibodi di Tobelo, Halmahera Utara. Namun saat hendak bertolak ke Ambon ia diwajibkan lagi melakukan rapid test antigen dengan biaya yang baginya tak murah.
“Kita perjalanan dari Tobelo kita juga rapid test di sana. Tapi di sini baru tahu seperti ini, suruh bayar rapid test antigen, padahal kita juga punya akomodasi terbatas dan uang pas-pasan,” akunya.
Dengan biaya tersebut, kata Heri, ia terpaksa merogoh kocek lebih dalam lagi. Pasalnya, ia dan keluarganya sudah terlanjur sampai di Pelabuhan A. Yani dan harus menumpang KM Dorolonda ke Ambon.
“Jadi musti berusaha bayar. Saya beli tiket biasanya itu Rp 250 ribu dari Ternate ke Ambon dengan kapal Dorolonda. Saya dengan istri saya dan satu anak bayar rapid test antigen Rp 620 ribu, jujur ini sangat memberatkan buat kami. Katanya kapal baru masuk di pelabuhan ini besok jam 5 subuh dan kami tunggu satu malam di ruang tunggu sini,” jelasnya.
Senada, Indra, penumpang tujuan Bau-Bau mengaku baru mengetahui biaya rapid test antigen saat dirinya tiba di Pelabuhan A. Yani Ternate.
“Biaya rapid test antigen ini kita baru tahu hari ini dan tidak ada informasi. Saya urus persyaratan ini hampir 3 jam bersama tiga orang keluarga saya,” tuturnya.

Indra bilang, sebelumnya ia dan keluarganya sudah melakukan rapid test antibodi di klinik Jailolo, Halmahera Barat.
“Kemarin kita tesnya pake antibodi, tapi pas di sini kami kaget dengan biaya rapit test antigen Rp 275 ribu tujuan Bau-Bau,” terangnya.
Tinggalkan Balasan