Tandaseru — Ribuan warga Pulau Morotai, Maluku Utara, ramai-ramai pindah ke kabupaten/kota lain sepanjang tahun 2020. Tren migrasi ini terus berlanjut pada awal 2021 ini, dimana sudah ratusan orang mengajukan permohonan pindah ke daerah lain.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Morotai Rajak Lotar mengungkapkan, sepanjang 2020 warga Morotai yang pindah menjadi penduduk kabupaten/kota lain sebanyak 1.038 orang. Sedangkan warga daerah lain yang pindah ke Morotai sebanyak 1.231 orang.
“Sedangkan pada Januari 2021, dari tanggal 1 sampai 12 ini yang pindah sudah sebanyak 135 orang,” ungkap Rajak, Selasa (12/1).
Rajak bilang, angka perpindahan penduduk di awal tahun ini termasuk tinggi. Sebagian karena pernikahan, sebagian lagi karena mencari pekerjaan di daerah lain.
“Banyak yang pindah ke Kabupaten Halmahera Tengah, mungkin kerja di perusahaan (tambang),” ujarnya.
Sementara warga yang pindah masuk Morotai, sambung Rajak, sebagian merupakan calon jamaah haji yang mendaftar lewat Kementerian Agama Pulau Morotai. Sebagian lagi adalah ASN yang pindah tugas ke Morotai dan CPNS yang lolos tes di Pemerintah Kabupaten Morotai.
“Yang jamaah haji mungkin setelah itu (naik haji) mereka akan balik lagi ke daerah asalnya, karena ke sini cuma daftar haji saja,” tukas Rajak.
Rizky Kiat, warga Desa Joubela, Kecamatan Morotai Selatan yang pindah ke Kabupaten Halteng saat dihubungi tandaseru.com mengaku dirinya pindah kependudukan ke Halteng karena alasan melamar pekerjaan.
“Iya, itu realita, pindah karena lapangan kerja susah di Morotai. Coba cek di Capil, pindah domisili banyak ke Halteng dengan alasan pekerjaan,” aku Rizky.
Tinggalkan Balasan