Tandaseru — Kepala Desa Waitina, Kecamatan Mangoli Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara diduga mengarahkan sejumlah warganya untuk menjemput pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sula Hendrata Thes dan Umar Umabaihi (HT-UMAR) menuju lokasi kampanye di Desa Waitina.

Hal ini diungkapkan salah satu nelayan kepada tandaseru.com, Jumat (20/11).

“Kades datang dua kali ke saya. Suruh saya pake fiber desa untuk jemput Pak Hendrata dengan imbalan akan diberi uang pengganti minyak,” kata sumber yang enggan namanya dipublikasikan tersebut.

Ia juga mengaku, hingga saat ini imbalan yang dijanjikan belum juga dipenuhi.

“Saya sangat kecewa. Katanya nanti mau ganti minyak, padahal tidak ganti minyak,” terangnya.

Menurutnya, fiber yang digunakan untuk menjemput paslon nomor urut 1 itu merupakan milik Pemerintah Desa Waitina yang berjumlah 12 unit.

Dengan 12 fiber tersebut, para nelayan kemudian diperintahkan Kepala Desa untuk menjemput HT-UMAR dan diarak menuju Desa Waitina pada Kamis (19/11) kemarin.

Juru Bicara HT-UMAR Faruk Bahnan saat dikonfirmasi menyebutkan, penggunaan fiber Desa Waitina itu benar adanya.

Akan tetapi, kata Faruk, fiber yang digunakan untuk menjemput paslon HT-UMAR itu tidak gratis, melainkan disewakan oleh Pemdes.

“Saya sudah cek ke panitia kampanye HT-UMAR di Desa Waitina, mereka bilang fiber itu memang milik desa tapi itu disewa oleh panitia,” akunya.

Ditanya keterlibatan Kades Waitina, Faruk mengaku tidak tahu sampai ke situ. Namun menurutnya, Kades Waitina tidak mungkin memerintahkan warganya untuk menjemput paslon.

“Kades tidak mungkin melakukan hal itu. Kalau itu dia lakukan, sama halnya mencelakai dirinya sendiri,” ujarnya.

Menurut Faruk, Kades Waitina merupakan orang yang terpelajar dan menyadari posisinya sebagai Kepala Desa.

“Saya yakin kades tidak mungkin lakukan itu, apalagi dia (Kades, red) juga seorang mantan aktivis,” tepisnya.

Sementara itu, Kepala Desa Waitina Sirajudin Umasangaji hingga berita ini ditayangkan belum berhasil dikonfirmasi. Nomor telepon miliknya berada di luar jangkauan.