Tandaseru — Kondisi jembatan di SP 3 RT/RW 006/002 Desa Morodadi, Kecamatan Morotai Selatan, Pulau Morotai, Maluku Utara membahayakan pengendara yang lewat. Tak jarang, kendaraan warga terperosok karena jalan yang terbuat dari batang kelapa itu begitu memprihatinkan.
Selain batang kelapa, bagian bawah jembatan ini masih bermateria kayu. Kondisi ini harus diakrabi warga sejak 2018 silam. Baru-baru ini, sebuah truk terperosok dan pasir muatannya berceceran percuma.
Salah satu warga Desa Morodadi, Nurlela kepada tandaseru.com, Senin (16/11) mengatakan, sudah ada sejumlah mobil dan truk yang terperosok di sela-sela batang kelapa milik jembatan. Bahkan ada mobil yang jatuh ke sungai di bawah jembatan karena kerusakan jembatan tersebut.

“Kejadian di SP 3 RT/RW 06/02 ini secara nyata kemarin truk terperosok, dan itu mobil ketiga yang terperosok. Sedangkan motor banyak yang terjadi kecelakan, karena kondisi jembatan yang dibuat dari batang pohon kelapa itu sudah rapuh,” kata Nurlela.
Nurlela bilang, jalan dan jembatan ini merupakan akses penghubung antara Kota Daruba dan SP 3 Desa Morodadi. Jembatan ini juga menjadi satu-satunya penghubung.
“Kemarin sempat hujan lebat, karena jalan itu terbuat dari batang kelapa akhirnya kendaraan banyak terperosok, seperti mobil dumptruck dan Avanza putih. Warga gotong royong bantu baru bisa lolosa mobilnya,” ungkapnya.
Nurlela yang juga guru di SDN UPT Desa Morodadi SP 3 Bumi Moro Transmigrasi ini mengaku jembatan tersebut sudah tiga kali diperbaiki warga secara swadaya. Karena swadaya, alhasil material yang digunakan hanya kayu dan batang kelapa.

“Sudah tiga kali perbaikan dan yang kemarin itu terakhir dibuat lagi oleh warga secara gotong royong pakai batang kelapa karena sampai saat ini jembatannya belum dibeton. Walau bagaimana pun kami sangat memerlukan akses yang sangat penting,” terangnya.
Menurutnya, di lokasi jembatan tersebut mobil dinas milik Dinas Pertanian juga pernah jatuh ke sungai. Selain perbaikan jembatan, Nurlela juga berharap lokasi itu diberi penerangan.
“Jembatan ini sekitar tiga tahun yang lalu belum diperbaiki, mobil ada yang jatuh dari Dinas Pertanian. Dan warga di sini juga banyak mengalami kecelakaan karena memang jalannya dan jembatan di sini sangat licin. Kami juga keluhkan lampu penerangan karena penerangan tidak ada juga,” cetusnya.
Ketua RT/RW 06/02 SP 3 Desa Morodadi Wahyono saat ditemui di kediamannya mengatakan, soal kondisi jembatan yang mengalami kerusakan itu diperbaiki warga secara gotong royong. Ia mengaku telah lama melaporkan ke Pemerintah Desa hingga Pemerintah Daerah.
“Yang lalu jembatan sudah bagus cuma belum permanen. Tapi kita juga maklumi untuk pengajuan itu kan harus ikut prosedur proposal, dan ada persetujuan dari DPRD dan Bupati tapi belum ditindak,” ujarnya.
Wahyono bilang, setelah ada mobil terperosok, ia langsung menginformasikan ke Kepala Desa.

“Saya takut juga karena jembatan itu sudah banyak lubang dan saya takutkan masyarakat yang biasa beraktivitas jam 3 pagi ke pasar, takut terperosok. Makanya saya tindak lanjut untuk menutup lubang jembatan tersebut,” tuturnya.
Ia menambahkan, informasi yang disampaikan Kades, sehari-dua akan ada material jembatan yang datang.
“Jembatan itu dari tahun 2018 kondisinya masih begitu saja. Dan kami perbaiki dengan swadaya saja dengan masyarakat di sini, gotong royong. Ahamdulillah, kemarin kita perbaikan dan ada masyarakat asli putra Morotai yang bantu bersama untuk perbaikan, dan benar-benar bersatu dan tidak mengenal suku, ras apapun, walaupun kami di SP 3 ini dari Jawa semua. Terima kasih, masyarakat Morotai, sudah membantu,” ucap Wahyono.
“Tidak hanya kendala jembatan, di SP 3 masih terkendala dengan lampu jalan juga. Saya sudah ajukan ke Ibu Kades cuma karena kita masih terkendala dengan masalah Covid-19 jadi saya maklumi saja. Untuk sementara belum nyala. Di RT/RW 06/02 sini ada 50 kepala keluarga dan penduduknya 200 jiwa,” tambahnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pulau Morotai Abubakar A. Rajak ketika dikonfirmasi mengatakan, jembatan di SP 3 Desa Morodadi itu pekan ini sudah dikerjakan.
“Di SP 3 itu mau dibikin (jembatan), minggu ini sudah mulai. Karena itu kan tanggap darurat jadi, insya Allah sudah dimulai minggu ini,” tukas Abubakar.
Tinggalkan Balasan