Penggunaan pupuk organik mampu menjadi solusi dalam mengurangi aplikasi pupuk anorganik dikarenakan mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, sehingga bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen tanaman. Salah satu pupuk organik yang bisa memperbaiki unsur hara tanah dan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas panen adalah limbah air cucian beras.

Air cucian beras mempunyai banyak manfaat untuk tanaman, mudah diperoleh petani dan ramah lingkungan memiliki harga yang murah sehingga dapat terjangkau oleh petani (Abidin, 1990). Limbah cucian air beras merupakan hasil buangan yang berasal dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga) yang tidak memiliki nilai ekonomis lagi, air cucian beras mengandung banyak nutrisi yang terlarut di dalamnya diantaranya adalah 80% vitamin B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50% mangan, 50% fosfor, 60% zat besi (Nurhasanah, 2011).

Adapun menurut Karlina et al., (2013) yang menyatakan pupuk limbah air cucian beras mampu meningkatkan panjang tanaman. Hal ini diduga diakibatkan oleh adanya hormon tumbuh yang ada di dalam air cucian beras mampu meningkatkan ukuran daun tanaman kangkung. Selanjutnya Menurut hasil penelitian Heddy et al., (1989) menyatakan di dalam limbah air cucian beras mengandung hormon Auksin yang berperan dalam pertumbuhan untuk memacu proses pemanjangan sel dan hormon Sitokinin hormon yang berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis).

 

Berikut Tahapan Pembuatan Air Cucian Beras:

Dalam pembuatan air cucian beras maka perlu disiapkan alat dan bahan yang digunakan meliputi air cucian beras, air, EM4 pertanian, sedangkan alat yang digunakan meliputi ember plastik/cergin serta drum baik ukuran 5-25 Liter.

 

Tata Cara Pembuatan Air Cucian Beras:

  • Letakkan ember plastik/cergin serta drum di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung atau air hujan.
  • Masukkan air beras terlebih dahulu kedalam ember plastik/cergin serta drum, tambahkan air secukupnya dan masukkan 3 penutup EM4 p
  • Setelah dimasukkan maka dilakukan pengadukan sampai merata atau menyatuh dengan baik dan diperhatikan hingga benar-benar sudah siap untuk ditutup rapat dari atas.
  • Selanjutnya difermentasi hingga lama fermentasi selama 2 minggu, dan air cucian beras siap diaplikasikan ke tanaman.
  • Dosis yang digunakan yaitu 1,5 liter air cucian beras dan disemprotkan kepada tanaman kangkung darat setiap interval waktu 5 hari sekali dan dilakukan pada pagi hari mulai pukul 7.20-9.20 WIT.
  • Total penyemprotan selama satu bulan yaitu sebanyak 6 kali penyemprotan.
  • Selanjutnya tanaman kangkung darat siap dipanen dengan bobot segar tanaman yaitu 1.00 g, bobot segar/plot yaitu 7.83 cm dan bobot kering tanaman adalah 0.83 g.

 

Untuk itu diharapkan kepada masyarakat Maluku Utara pada umumnya dan masyarakat Kota Ternate lebih khususnya baik yang berprofesi sebagai petani, ibu rumah tangga, pedagang sembako, pengusaha rumah makan, pengusaha restoran dan café, dll agar dapat memanfaatkan air cucian beras yang dimiliki dengan cara menampung dan menggunakannya sebagaimana yang seperti dijelaskan di atas.

 

Semoga Bermanfaat Tulisan Ini dan Selamat Mencoba

SALAM HIJAU, SALAM ORGANIK