Tandaseru — Puluhan aktivis Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Pulau Morotai, Maluku Utara menggelar aksi refleksi peringataan Sumpah Pemuda, Rabu (28/10). Dalam aksinya, LMND mengaku kecewa terhadap KNPI Morotai yang dinilai mati suri selama ini.

Aksi yang dipimpin Ketua LMND Pulau Morotai Fajri Hamdja tersebut dipusatkan di Taman Kota Daruba. Massa aksi juga menyampaikan sejumlah pernyataan sikap yang sinkron dengan kondisi kekinian Maluku Utara dan Indonesia.

“Wujudkan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis, wujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia, mendesak pemerintah serius dalam penanganan Covid-19, mendesak pemerintah serius mencari solusi atas resesi yang terjadi tanpa harus mengorbankan rakyat, mendesak aparat kepolisian menghentikan tindakan represif dan kriminalisasi terhadap para aktivis, mendesak kepolisian segera membebaskan para aktivis yang ditahan saat menyampaikan aspirasi politiknya di tempat umum,” ungkap Fajri.

Sementara salah satu orator, Arkal Lotar dalam orasinya menyampaikan, menyambut Sumpah Pemuda kali ini, LMND menyesalkan tak adanya kegiatan kepemudaan apapun yang digelar KNPI Pulau Morotai.

“KNPI Pulau Morotai terkesannya sudah tidak lagi sebagai wahana organisasi kepemudaan di Pulau Morotai, karena tengah mati suri sehingga pada puncak peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober pun tidak ada aktivitas seperti kegiatan kepemudaan,” koar Arkal.

Arkal bilang, KNPI dalam momentum yang sakral ini tidak ada jiwa membangun dan meneruskan serta melanjutkan perjuangan para pemuda terdahulu.

Aktivis LMND Morotai memperingati refleksi Sumpah Pemuda. (Tandaseru/Irjan)

“Seperti perjuangan Jong Maluku, Jong Java, Jong Selebes, dan jong yang ada di Indonesia, sehingga bisa mengawal dan membangun semangat pemuda hari ini dan hari esok untuk menciptakan kreaktivitas yang baik, dalam hal ini juga merangkul berbagai OKP di Pulau Morotai,” tuturnya.

“Jika KNPI tidak diaktifkan kembali, yang jelas KNPI mati bagaikan ikan ngafi (ikan teri, red). Ikan ngafi yang mata terbuka tetapi dalam keadan mati suri. Seharusnya KNPI itu dalam momentum hari Sumpah Pemuda menjadi lokomotiv dan promotor untuk merangkul seluruh OKP dan kepemudaan di Kabupaten Pulau Morotai dalam rangka menyikapi berbagai problem bangsa dan daerah khususnya Morotai,” tegasnya.