Tandaseru — Anggota Komisi IV DPR RI perwakilan Maluku Utara Alien Mus menyatakan pentingnya budaya makan ikan dan sosialisasi untuk mencegah lajunya peningkatan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (stunting).

“Angka stunting di Sula saat ini cukup tinggi,” ungkap mantan Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara ini saat memberi sambutan pada kunjungan kerjanya yang dikemas dalam Safari Gemarikan di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Rabu (28/10).

Alien bilang, pertama yang harus diperhatikan juga adalah persoalan stunting, karena betul-betul berkaitan langsung dengan kesehatan dan pertumbuhan anak. Menurutnya, angka konsumsi ikan di Sula cukup tinggi, namun begitu pula dengan angka stunting. Pasalnya, konsumsi ikan seharusnya sudah rutin dilakukan para calon ibu bahkan sebelum hamil, begitu pula sejak anak berusia dini.

“Apakah anak-anak ini tidak diberi makan ikan pada saat mereka balita atau sejak mereka sudah bisa makan? Bisa saja angka konsumsi (ikan) tinggi, tapi orang dewasa yang makan, dan tidak untuk anak-anak,” ujar Alien.

Tak hanya persoalan stunting, Alien juga menyebutkan beberapa problem khusus pengawasan laut. Bagi Alien, pengawasan laut adalah persoalan yang pelik.

“Jangankan Provinsi dan Kabupaten, Pemerintah Pusat juga sangat sulit. Karena kita hanya memiliki beberapa kapal untuk pengawasan. Provinsi juga kita tahu betul, untuk di DKP, anggaran juga sangat kecil,” katanya.

Selain itu, lanjut Alien, kalaupun ada pengawasan batas wilayah pemancingan dengan 30 mil ke atas, minimal harus ada patroli pengawasan.

“Ini kan tidak ada,” beber Ketua DPD I Partai Golkar Malut ini.

Untuk itu, dia berharap setidaknya para nelayan punya kesadaran. Apabila menangkap ikan di wilayah zona Kabupaten ataupun Provinsi, hasil tangkapnya jangan langsung dibawa dan dijual kepada penadah yang menanti di tengah laut.

“Kan biasanya ada perahu tunggu to, mereka langsung membawa ikan mereka ke kapal penadah. Intinya, tidak bisa kita saling menyalahkan, karena kita harus membenahi dari sarana dan prasarana transportasi,” serunya.