Tandaseru — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI telah merespons usulan Pemerintah Daerah (Pemda) Pulau Morotai, Maluku Utara terkait kerusakan talud.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pulau Morotai Abubakar A. Rajak ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya mengatakan, dalam waktu dekat akan dilakukan verifikasi oleh tim BNPB langsung ke lokasi kerusakan talud.
“Yang kita konsen sekarang itu Desa Totodoku, Mandiri, Kolorai, Maba dan Bere-Bere. Tapi kita belum tahu mana yang direalisasikan duluan karena nanti diverifikasi dulu. Yang jelas tidak semua desa itu direalisasikan sekaligus, pastinya bertahap,” kata Abubakar, Selasa (27/10).
Abubakar bilang, untuk volume talud Desa Totodoku yang ambruk pada 15 Oktober lalu, menurutnya yang diusulkan ke BNPB sepanjang 205 meter, atau melebihi dari volume sesuai kerusakan di lapangan yaitu hanya 50 meter.
“Anggarannya kita tidak bisa jelaskan, karena ini langsung dari pusat. Tapi Desa Kolorai punya anggarannya sedikit besar karena materialnya harus diangkut pakai kapal. Tapi yang kita usulkan itu baik volume maupun skala prioritas dan lain-lain belum final karena harus diverifikasi dulu. Dari hasil verifikasi itu baru kita tahu anggarannya berapa dan desa mana yang diprioritaskan duluan,” tuturnya.
Dia menambahkan, jika proses verifikasi dilakukan tahun ini, maka realisasinya dipastikan tahun depan.
“Insya Allah 2021 sudah bisa bangun,” katanya.
“Untuk Desa Buho-Buho dan Hino Kecamatan Morotai Timur tidak lagi diusulkan ke BNPB karena dua desa itu sudah ditangani langsung Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR RI,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan