Tandaseru — Berbagai pandangan miring yang menimpa tenaga kesehatan selama pandemi Covid-19 tak ayal membuat para nakes terpukul.
Praktisi Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara dr. Adil Makmur mengaku, dalam penanganan Covid-19, fitnah terhadap tenaga medis sering terjadi.
Semua petugas di Indonesia dan khususnya Pulau Morotai yang terlibat untuk upaya pencegahan Covid-19 tidak sedikit yang mendapat perlawanan. Padahal mereka adalah pejuang penjaga benteng pertahanan dari agresi penyebaran virus.
“Fitnah terhadap tenaga medis juga tidak bisa terhindarkan lagi-lagi karena memang sistem penanganan yang belum terpadu. Para tengkulak masker mulai gemetar akibat banyaknya industri kreatif mikro yang mampu memproduksi masker dengan harga jauh lebih murah,” kata dr. Adil yang juga Kepala Puskesmas Daruba, Selasa (6/10).
Adil bilang, penyebaran SARS-COV-2 atau yang lebih dikenal dengan nama Covid-19 semakin akrab dengan Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari aktivitas harian yang sudah berjalan seperti biasa. Pembatasan sosial berskala besar sudah tidak lagi menjadi aturan yang patuh dijalankan karena memang sejak awal penerapannya tidak didukung secara kolektif mengingat tidak adanya legitimasi hukum yang paten untuk menindak para pelanggar.
“Transmisi lokal semakin tidak terhindarkan, bukan karena rakyat yang nakal ataupun tidak patuh terhadap protokol yang disosialisasikan, tetapi cara melakukan protokol yang tidak tersistem dengan baik,” cetusnya.
Dia bilang, Presiden Joko Widodo pernah mengajak rakyat bersahabat dengan Covid-19.
“Walaupun pada saat itu statement Bapak Presiden banyak mendapat bully-an namun memang tidak ada jalan lain. Penyebaran ini sudah terlalu masif sehingga suka tidak suka kita memang harus mengakui kalau cara itulah yang paling efektif bisa kita lakukan, proteksi diri masing-masing dengan cara pakai masker dan rajin cuci tangan,” jabarnya.
“Kabar baiknya, dari sekian banyak orang yang terkonfirmasi positif sebagian besar dilaporkan tanpa gejala dan angka kesembuhan semakin meningkat. Karena itu, diharapkan masyarakat untuk selalu taat protokol berlaku dan lebih pentingnya lagi tidak fitnah terhadap tenaga medis yang merupakan salah satu garda terdepan dalam penanganan Covid-19,” cetus dr. Adil.
Tinggalkan Balasan