Tandaseru — Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, menggelar Workshop Penanggulangan Penyakit Kusta, Kamis (27/8). Bupati Haltim Muh Din Hi Ma’bud pun meminta penanggulangan penyakit menular itu tak hanya sebatas sosialisasi saja.
Bupati dalam sambutannya mengungkapkan, penyakit kusta adalah penyakit menular dan berbahaya. Karena itu dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, selain workshop perlu ada tindak lanjutnya.
“Maka bagaimana cara penanganannya, untuk itu butuh sosialisasi sehingga masyarakat bisa paham terkait penyakit kusta. Selain itu, juga bagaimana cara menangani dari sisi kesehatan,” tuturnya.
Bupati bilang, kusta juga disebabkan karena bakteri dan gizi yang kurang baik, selain tertular dari orang lain. Sehingga perlu kesadaran diri, keluarga dan masyarakat dalam mengobati penyakit infeksi dan menular tersebut.

“Cara menularnya mulai dari 0-6 bulan. Dan supaya ini tidak terjadi agar dilakukan tracking dan klasifikasi penanganannya seperti apa serta cara pengobatannya seprti apa. Nah ini yang harus dilakukan,” ujarnya.
Ia juga berharap kegiatan workshop ini tak berhenti begitu saja, melainkan ada tindak lanjut sebagai mendorong peningkatan kesadaran diri masyarakat Haltim.
Kepala Dinkes Haltim dr. Vita Sangaji menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada stakeholders untuk menyamakan persepsi dalam upaya penanggulangan kusta.
“Selain itu juga ada peningkatan penemuan kusta di lapangan secara aktif, sehingga diharapkan dukungan dari semua stakeholders, di mana Haltim sendiri tercacat sudah 125 kasus di tahun 2019,” pungkasnya.
Kegiatan ini sendiri melibatkan 10 camat, 102 kepala desa, 16 kepala puskesmas dan 16 pengelola kusta.
Tinggalkan Balasan